kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba BNI Syariah naik 3,72% di kuartal I


Kamis, 20 April 2017 / 15:50 WIB
Laba BNI Syariah naik 3,72% di kuartal I


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 77,64 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Laba kuartal pertama 2017 tumbuh 3,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 75,18 miliar.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba ditopang ekspansi pembiayaan serta didukung perbaikan kualitas aset pembiayaan.  Selain itu, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) lebih baik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan laba ini didorong pertumbuhan pembiayaan sebesar 17,83% dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 23,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Firman dalam paparan kinerja BNI Syariah di Kantor Pusat BNI Syariah, Kamis (20/4).

Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah, Dhias Widiyanti mengatakan, kenaikan laba masih belum maksimal, karena siklus pertumbuhan perbankan yang masih melambat di awal tahun. Artinya, pembiayaan jangka panjang seperti proyek pemerintah masih belum cair ditambah penyaluran kredit ke segmen korporasi yang belum pesat.

Selain itu, anak usaha syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ini berencana mengalokasikan pencadangan mencapai Rp 145 miliar guna menekan laju pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). "Di triwulan I 2017, kami siapkan Rp 145 miliar untuk cadangan, sebagai bantalan kami menekan NPF," kata Dhias.

Sebagai informasi, pertumbuhan DPK BNI Syariah meningkat 23,38% yoy atau tumbuh Rp 4,89 triliun menjadi Rp 25,8 triliun. Komposisi deposito sebesar 53%, tabungan 38% dan 9% giro.

Untuk pertumbuhan DPK, kata Dhias, didominasi pertumbuhan tabungan yang mencapai 29,78%. Hal ini dikarenakan banyaknya variasi tabungan di BNI Syariah. Adapun, pertumbuhan tertinggi kedua disumbang giro sebesar 29,67% yoy. Sejauh ini giro terbesar disumbang oleh Kementerian Agama serta nasabah produktif.

Adapun, total pembiayaan yang disalurkan BNI Syariah pada triwulan pertama 2017 sebesar Rp 21,26 triliun. Dari total tersebut penyaluran pembiayaan terbesar merupakan pembiayaan konsumtif 56,1%, disusul pembiayaan produktif atau usaha kecil menengah (SME) 21,07%, pembiayaan komersial 17,73%, pembiayaan mikro 3,6% diluar konsumtif, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 1,59%.

Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan di mana NPF triwulan pertama 2017 berada di level 3,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×