Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan Astra berhasil membukukan kenaikan laba tahun lalu. Dalam laporan keuangannya yang dirilis Senin (24/1), FIF membukukan laba tahun berjalan 2013 naik 7% menjadi Rp 1,205 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,125 triliun.
Sedangkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen FIF Group berhasil dipangkas 17,15% menjadi Rp 565 miliar dari tahun 2012 yang sebesar Rp 682 miliar. Direktur Utama FIF Group, Suhartono bilang, penurunan nilai pembiayaan berpengaruh bagi kenaikan laba tahun lalu.
Selain itu, non performing loan (NPL) FIF tahun lalu bisa ditekan hingga 0,6%-0,7%. Suhartono bilang, kredit macet tahun lalu bisa ditekan karena adanya aturan baru mengenai jumlah down payment (DP) yang harus disetor debitur ketika mengajukan kredit.
Peraturan ini mampu meningkatkan kualitas pembayaran debitur menjadi lebih baik. "Dengan aturan down payment menjadi 25%, kualitas pembayaran kredit membaik. Aturan down payment ternyata tidak akan mengurangi pembeli, tetapi malah memperbaiki kualitas pembayaran," terang Suhartono.
Suhatono menambahkan, peraturan minimal pemberian down payment oleh debitur mulai diterapkan tahun 2012, namun dampaknya terlihat tahun lalu. Dengan aturan main mengenai DP yang baru ini, Suhartono menargetkan NPL FIF Group masih bisa ditekan hingga 0,6%-0,7% tahun ini.
Sedangkan untuk kenaikan laba, Suhatono bilang, pihaknya masih menargetkan perolehan laba yang sama dengan laba yang diperoleh tahun lalu sebesar Rp 1,205 triliun. Namun angka ini bisa saja berubah tergantung situasi yang terjadi tahun ini.
"Kecuali di pertengahan tahun ada perubahan yang bagus, maka kita koreksi lagi," kata Suhartono menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News