Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di industri asuransi kerugian, hasil investasi memang bukan segala-galanya untuk meraup untung, melainkan kepiawaian dalam melakukan seleksi risiko. Hal itu dibuktikan PT Lippo General Insurance Tbk yang mengantongi laba bersih sebesar Rp 59,18 miliar, meski hasil investasinya turun.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, emiten dengan kode LPGI tersebut membukukan pertumbuhan laba sebesar 15% pada kuartal ketiga tahun ini. Laba bersih pada periode yang sama tahun lalu cuma Rp 51,32 miliar.
Padahal, hasil investasinya turun 9%, yaitu dari Rp 57,45 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 51,92 miliar pada periode yang sama tahun ini. Adapun, dana investasi perseroan ditaruh di efek sebesar Rp 1,04 triliun, deposito Rp 186 miliar, properti Rp 36,64 miliar, dan penyertaan saham Rp 145,12 miliar.
Namun ternyata, perlu diketahui, premi bruto Lippo Insurance melesat 30% menjadi Rp 720,44 miliar pada kuartal ketiga ini. Sementara, premi bersihnya naik 20% menjadi Rp 502,20 miliar. Di sisi lain, klaim brutonya cuma naik 16% dan klaim bersih meningkat 22%. Masing-masing menjadi Rp 463,49 miliar dan Rp 369,13 miliar.
Jangan heran, hasil underwritingnya tercatat surplus atau tumbuh 26%, yaitu dari Rp 58,87 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 74,65 miliar pada kuartal ketiga ini. Ditambah lagi, beban komisinya turun 9% menjadi hanya Rp 50,92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News