Reporter: Dessy Rosalina, Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Industri perbankan menunjukkan ototnya meski perlambatan ekonomi masih membayangi. Sejumlah besar bank melaporkan rapor kinerja positif. Tak terkecuali bagi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II, yakni PT Bank QNB Indonesia Tbk.
Di kuartal I-2017, QNB Indonesia (BKSW) mencetak laba bersih sebesar Rp 21,35 miliar. Perolehan laba ini melompat drastis ketimbang rugi bersih Rp 22,15 miliar di Maret-2016 (year on year/yoy).
Mengutip laporan keuangan, laba QNB Indonesia bersumber dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 162,57 miliar, naik 2,8%. Meski pendapatan bunga naik tipis, QNB Indonesia mampu meraup pendapatan operasional dari transaksi spot dan derivatif sebesar Rp 56,47 miliar, melonjak lima kali lipat dari Rp 8,59 miliar. Bank juga mampu menekan beban operasional menjadi Rp 104,69 miliar dari Rp 179,93 miliar.
Bank kategori BUKU II adalah perbankan dengan modal Rp 1 triliun sampai di bawah Rp 5 triliun.
Senada, PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba sebesar Rp 490,1 miliar, tumbuh 10,4% secara tahunan. Kenaikan laba bersih bank berkode BNII ini disumbang pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 8,13% menjadi Rp 1,7 triliun.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia mengatakan, pada kuartal I 2017 lalu, laba juga dikontribusikan dari pengelolaan biaya dan pertumbuhan kredit, khususnya korporasi. Kami akan menggenjot pertumbuhan bisnis kredit korporasi dan ritel pada tahun ini, ujar Taswin, Kamis (27/4).
Maybank menyalurkan kredit sebanyak Rp 114,2 triliun atau naik 5,7% pada kuartal I 2017. Kredit korporasi tumbuh sebesar 20,8% menjadi Rp 26 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 3,7%, turun tipis dari 3,72% di kuartal I 2016.
Rapor kinerja kinclong juga dicatat PT Pan Indonesia (Bank Panin). Laba bersih bank berkode saham PNBN ini pada tiga bulan pertama tahun 2017 mencapai Rp 760,41 miliar atau tumbuh 26,9%. Kenaikan laba berasal dari pendapatan bunga bersih yang meningkat 4,2% menjadi Rp 2,08 triliun. Serta dari pendapatan komisi alias fee based income yang melonjak 69,3% menjadi Rp 553,41 miliar.
Bank Panin mencatat realisasi penyaluran kredit Rp 206,7 triliun atau naik 12,7% di kuartal I. Kami berusaha meningkatkan produk dan jasa terpadu dan inovatif melalui cross selling dengan perusahaan anak, ujar Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News