kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Layanan BSI Disebut Belum Pulih Total, Nasabah Dikabarkan Mulai Pindah ke Bank Lain


Minggu, 14 Mei 2023 / 18:31 WIB
Layanan BSI Disebut Belum Pulih Total, Nasabah Dikabarkan Mulai Pindah ke Bank Lain
ILUSTRASI. Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis (11/5/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk (BRIS) mengaku kecewa dengan layanan bank tersebut karena belum sepenuhnya pulih. Bahkan, nasabah BSI ramai-ramai ingin berpindah ke bank lain akibat erornya layanan perbankan.

Salah satu nasabah yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mukhaer Pakkana menyatakan, setelah direksi BSI mengumumkan layanan normal, pada faktanya belum. Menurutnya, masih bersifat sporadis atau belum merata.

Mukhaer juga menyebut, di beberapa lokasi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan nasabah warga Persyarikan di seluruh tanah air, masih melaporkan layanan BSI belum normal.

"Sebentar baik, kemudian down lagi. Apalagi pimpinan AUM selalu memantau perkembangan informasi BSI. Termasuk kabar puluhan juta rekening nasabah yang di-hack dan boleh jadi banyak warga persyarikan yang rekeningnya jebol," ungkap Mukhaer kepada kontan.co.id, Minggu (14/5).

Baca Juga: Penyaluran KPR BNI Tumbuh 8% Menjadi Rp 54,5 Triliun pada Kuartal I

Oleh karena itu, kata Mukhaer dirinya telah mengusulkan ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP) agar segera mengamankan dana AUM dan warga Persyarikan terutama staf, karyawan, guru, dosen, dokter, paramedis, perawat untuk segera dipindahkan ke bank-bank syariah lain yang lebih aman.

"Kendati Sabtu kemarin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis bahwa nasabah tidak usah resah alias panik. Tapi bagaimanapun, karena dana AUM di BSI jumlahnya cukup besar, kisaran Rp 2,7 triliun maka segera mitigasi dan mengamankan. Jangan wait and see. Harus ada tanggap darurat," katanya.

Sementara salah satu petani di Aceh, yang juga merupakan Ketua Kelompok Tani Kopi Maju Makmur Mandiri di Kabupaten Bener Meriah, Sujud mengatakan layanan perbankan milik BSI sudah normal kembali. 

"Tapi ada hal yang sangat di sayangkan, karena lumayan banyak nasabah BSI Aceh yang berpindah ke Bank Aceh," ujar Sujud.

Sujud menyebut, sejumlah pengepul kopi Aceh atau yang biasa disebut dengan Toke di daerahnya sudah terlanjur kecewa dengan layanan perbankan BSI, oleh karena itu para pengepul berupaya mengamankan dananya dengan berpindah ke Bank Aceh.

Di sisi lain, M Abduh Pakaya, pebisnis pembelajaran Tahsin Online yang menggunakan layanan perbankan BSI mengakui, layanan BSI masih belum bisa digunakan. Menurutnya hanya m-banking, dan ATM yang baru bisa digunakan.

Baca Juga: Layanan BCA Mobile Error, Ini Penjelasan BCA

"Oleh karena itu sementara kami alihkan dulu ke rekening Muamalat, karena memang ada rekening Muamalat untuk usaha kami, jadi sementara dialihkan kesana," ujar Abduh.

Di tengah ramainya kabar nasabah BSI yang pindah ke bank lain, Direktur BCA Syariah Pranata menyebut dalam satu minggu terakhir memang ada tren peningkatan jumlah nasabah yang berkunjung ke cabang-cabang BCA Syariah untuk melakukan pembukaan rekening khususnya Tahapan iB. 

"Terjadi peningkatan pembukaan rekening baru dalam satu minggu terakhir sekitar 10%-15%," kata Pranata.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×