Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mengatakan posisi likuiditas perusahaan masih solid. Direktur Bank BJB Rio Lanasier menjelaskan per akhir Desember 2019 lalu posisi RIM terjaga di level 90,4%.
Sementara itu, dari sisi pendanaan saat ini pihaknya memang masih mengandalkan DPK. Menurut hitung-hitungannya, dari total pendanaan perseroan 90% merupakan DPK sementara sisanya adalah non DPK. "RIM kami masih dijaga dalam kisaran 82%-92% tahun ini," terangnya.
Baca Juga: Amankan likuiditas, Bank BJB terbitkan obligasi berkelanjutan Rp 1 triliun
Ia juga menambahkan, ekses likuiditas harian Bank BJB masih cukup longgar yakni mencapai Rp 8 triliun.
Adapun, guna untuk lebih mengamankan kondisi likuiditas di tahun ini. Bank bersandi saham BJBR ini pun juga sudah menerbitkan obligasi subordinasi berkelanjutan dengan target dana Rp 1 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menerangkan dana tersebut nantinya akan dipakai untuk mendorong pertumbuhan kredit sebesar 10%-11% yoy tahun ini. "Fokus kami di segmen konsumer dan infrastruktur daerah," ujarnya.
Baca Juga: The Fed diramal akan pertahankan suku bunga