kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Level gagal bayar fintech lending Modalku mencapai 0,95% per 2018


Minggu, 27 Januari 2019 / 18:50 WIB
Level gagal bayar fintech lending Modalku mencapai 0,95% per 2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku (PT Mitrausaha Indonesia Grup) mencatat tingkat gagal bayar (default) perusahaannya adalah sebesar 0,95% per 2018. Angka tersebut adalah untuk pinjaman yang mencakup tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Sementara itu, tingkat gagal bayar untuk pinjaman di Indonesia per 2018 adalah sebesar 0,70%.

Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Modalku Iwan Kurniawan mengatakan level gagal bayar yang cukup rendah itu adalah karena pihaknya memiliki struktur produk yang berfungsi untuk menekan gagal bayar tersebut.

Pertama, untuk mengajukan pinjaman lewat Modalku, calon peminjam harus menginformasikan dengan jelas tujuan peminjaman tersebut, misalnya, untuk membeli inventaris kantor atau membayar sewa tempat usaha. “Banyak efeknya untuk mitigasi penipuan karena sangat jelas uangnya bakal ke mana,” kata Iwan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kedua, pinjaman di Modalku memiliki jangka waktu pengembalian pinjaman yang pendek. Memang, pinjaman untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Modalku berkisar dari Rp 50 juta-Rp 2 miliar dengan tenor pinjaman dari 3 bulan - 24 bulan. Dengan begitu, menurut Iwan, kemungkinan peminjam untuk mengalami siklus ekonomi yang jelek akan lebih rendah.

Ketiga, Modalku memanfaatkan berbagai teknologi untuk mengenali profil calon peminjamnya, Data yang dihimpun meliputi verifikasi wajah melalui gambar digital (facial recognition), data calon peminjam dari e-commerce, data keuangan, dan data media sosial.

“Teknologi berperan untuk cross-checking sehingga bisa cek calon peminjam tersebut selama ini layak atau tidak. Ini semua juga sangat penting untuk memitigasi risiko gagal bayar,” kata dia.

Sejak beroperasi Januari 2016 hingga 2018, Modalku telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 4 triliun ke 10.000 UMKM yang ada di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dari sekitar Rp 4 triliun tersebut, penyaluran pinjaman Modalku di Indonesia mencapai lebih dari Rp 2,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×