kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Level gagal bayar fintech lending Modalku mencapai 0,95% per 2018


Minggu, 27 Januari 2019 / 18:50 WIB
Level gagal bayar fintech lending Modalku mencapai 0,95% per 2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku (PT Mitrausaha Indonesia Grup) mencatat tingkat gagal bayar (default) perusahaannya adalah sebesar 0,95% per 2018. Angka tersebut adalah untuk pinjaman yang mencakup tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Sementara itu, tingkat gagal bayar untuk pinjaman di Indonesia per 2018 adalah sebesar 0,70%.

Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Modalku Iwan Kurniawan mengatakan level gagal bayar yang cukup rendah itu adalah karena pihaknya memiliki struktur produk yang berfungsi untuk menekan gagal bayar tersebut.

Pertama, untuk mengajukan pinjaman lewat Modalku, calon peminjam harus menginformasikan dengan jelas tujuan peminjaman tersebut, misalnya, untuk membeli inventaris kantor atau membayar sewa tempat usaha. “Banyak efeknya untuk mitigasi penipuan karena sangat jelas uangnya bakal ke mana,” kata Iwan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kedua, pinjaman di Modalku memiliki jangka waktu pengembalian pinjaman yang pendek. Memang, pinjaman untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Modalku berkisar dari Rp 50 juta-Rp 2 miliar dengan tenor pinjaman dari 3 bulan - 24 bulan. Dengan begitu, menurut Iwan, kemungkinan peminjam untuk mengalami siklus ekonomi yang jelek akan lebih rendah.

Ketiga, Modalku memanfaatkan berbagai teknologi untuk mengenali profil calon peminjamnya, Data yang dihimpun meliputi verifikasi wajah melalui gambar digital (facial recognition), data calon peminjam dari e-commerce, data keuangan, dan data media sosial.

“Teknologi berperan untuk cross-checking sehingga bisa cek calon peminjam tersebut selama ini layak atau tidak. Ini semua juga sangat penting untuk memitigasi risiko gagal bayar,” kata dia.

Sejak beroperasi Januari 2016 hingga 2018, Modalku telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 4 triliun ke 10.000 UMKM yang ada di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dari sekitar Rp 4 triliun tersebut, penyaluran pinjaman Modalku di Indonesia mencapai lebih dari Rp 2,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×