Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .
Nah, produk finansial servisnya itu bukan pinjaman konvensional dengan bunga, tetapi pembiayaan dengan akad tertentu. Fitur BPJS Kesehatan, dan juga BPJS Jamsostek akan ada juga di Link Aja syariah. Namun Produk asuransinya harus berbasis syariah dan pembiayaan juga berbasis syariah.
Bila di Jasa Keuangan ada kewajiban untuk spin off dari konvensional ke syariah, maka tidak berlaku pada Link Aja syariah. Karena bukan usaha syariah namun fitur syariah di dalam Link Aja.
“Kita tuh bisnis uang elektronik, untuk segmen ini tidak ada syariah ataupun konvensional. Tetapi pelayanan terhadap dana pihak ketiga dari pengguna ini, yang akan di layani secara syariah atau konvensional,” kata Danu.
Baca Juga: Spesial hari Ini dan besok, paket data Telkomsel mulai Rp 60.000
Dalam beberapa waktu ke depan setelah mendapatkan persetujuan dari BI, nantinya ada pilihan apakah pengguna akan memindahkan dana anda sesuai syariah atau tidak.
Link Aja dengan fitur Syariah dalam target bisnis di tahun pertama, Danu Wicaksana belum bisa menjelaskan secara detail. Tetapi paling tidak ada satu juta pengguna
Link Aja dengan fitur syariah di akhir tahun 2020.
“Dan ini bukan hanya pindah dari konvensional ke syariah namun juga pengguna baru. Karena kita mengetahui masih ada lapisan masyarakat yang belum nyaman dengan uang elektronik yang sekarang karena belum ada akad syariah. Dan Link Aja berharap dengan offering yang berbeda ini masyarakat akan lebih nyaman menggunakan aplikasi Link Aja,” kata Danu.
Baca Juga: Permudah pengguna non nasabah Bank Mandiri, LinkAja bisa dipakai top up e-money
Untuk suntikan dana di Link Aja syariah akan disatukan dengan yang konvensional karena berada dalam satu perusahaan. Sementara saat ini sudah ada 7 perusahaan yang menyuntik modal ke Link Aja, dan kabarnya akan ada 8 perusahaan lagi yang akan menyuntik dana ke Link Aja sebelum tutup buku 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News