kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPDB telah salurkan dana bergulir senilai Rp 11,97 triliun hingga November


Senin, 16 November 2020 / 11:18 WIB
LPDB telah salurkan dana bergulir senilai Rp 11,97 triliun hingga November
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) terus berupaya menyalurkan dana bergulir di tengah pandemi.

Sejak tahun 2008 hingga November 2020, jumlah pencairan dana bergulir LPDB KUMKM di seluruh Indonesia telah mencapai Rp11,97 triliun dari 4.477 proposal.

LPDB baru saja menyerahkan dana bergulir kepada tiga koperasi syariah yang ada di Yogyakarta, yakni KSPPS BMT Projo Artha Sejahtera sebesar Rp1,5 miliar, KSPPS BMT Artha Sejahtera Rp1,1 miliar, dan KSSU BMT Mitra Usaha Mulia sebesar Rp1,1 miliar.

Baca Juga: Perketat pengawasan koperasi, Kemenkop UKM rilis aturan main baru Permenkop 9/2020

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan penting bagi LPDB memiliki kemampuan yang besar dalam memperkuat permodalan koperasi. Lantaran sasaran yang harus dilayani juga terbilang besar.

"Harus mempunyai kemampuan besar, karena anggarannya sekarang masih kecil. Bayangkan, ada sekitar 123 ribu koperasi dan 64 juta pelaku UMKM yang harus dilayani LPDB KUMKM," ujar Teten dalam keterangan tertulis pada Senin (16/11).

Ia menyebut Presiden Jokowi sudah menyetujui untuk penambahan anggaran yang akan disalurkan ke dalam pembiayaan murah bagi koperasi dan UMKM. Tujuannya, agar bisnis UMKM bisa masuk ke dalam skala ekonomi.

Teten mengakui, hadirnya UU Cipta Kerja memang didesain untuk membangun ekosistem agar UMKM bisa tumbuh dan tidak lagi melahirkan level usaha yang kecil-kecil. Ia menambahkan UMKM harus masuk ke produk-produk berbasis teknologi.

Untuk itu, Teten ingin koperasi mampu menjadi agregator dan konsolidator hingga penghela, agar usaha yang kecil-kecil bisa meningkat dan masuk skala ekonomi yang lebih besar.

Baca Juga: Ekonom nilai program pembiayaan investasi koperasi bantu daya tahan masyarakat

Dengan begitu, UMKM bisa masuk rantai pasok industri seperti di Thailand, Korsel, Jepang, dan China.

Teten pun mendorong LPDB-KUMKM untuk lebih berkiprah lagi dalam membiayai sektor-sektor produksi. Misalnya, bagi koperasi yang beranggotakan para perajin, pengelola hasil pertanian, hingga nelayan.

“Komoditi yang mereka hasilkan, harus memiliki nilai tambah dan bisa masuk skala ekonomi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×