Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan tingkat efisiensi perbankan pada tahun depan diproyeksi membaik. Hal ini disebabkan karena jumlah pencadangan kredit bermasalah yang selama ini menekan biaya operasional perbankan berpotensi berkurang.
Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto memperkirakan tahun 2017 rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) bisa turun di bawah 80%. Sampai kuartal 3 2016, rasio BOPO industri perbankan tercatat sebesar 81,02%.
“Efisiensi tahun depan yang membaik salah satunya disebabkan karena alokasi bank untuk pencadangan menurun karena NPL diproyeksi tahun depan mengalami penurunan,” ujar Doddy kepada KONTAN, Rabu (23/11).
Sebagai informasi, jika dilihat per kelompok, bank yang mempunyai modal inti lebih dari Rp 30 triliun atau BUKU IV tercatat mempunyai rasio BOPO yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok BUKU lain. Tercatat rasio BOPO bank BUKU IV tercatat sebesar 73,3%.
Rendahnya rasio BOPO bank BUKU IV ini disebabkan karena kelompok bank tersebut mempunyai lini bisnis yang lebih beragam. Hal ini menyebabkan bank bisa lebih berpotensi untuk meningkatkan pendapatan operasional.
Rasio BOPO kelompok bank BUKU IV ini jika dibandingkan dengan kelompok bank BUKU III atau yang memiliki modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun, memang lebih rendah. Jika dibandingkan rasio BOPO bank BUKU III sampai kuartal 3 2016 sebesar 87,65%. Perbedaan ini salah satunya karena pencadangan yang dialokasikan BUKU III cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News