kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

OJK: Kenaikan BOPO bank masih berlanjut


Senin, 05 September 2016 / 19:34 WIB
OJK: Kenaikan BOPO bank masih berlanjut


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan kenaikan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) berpotensi berlanjut sampai akhir tahun ini.

Sebab, lembaga pengawasan mikroprudensial ini memandang, perbankan di Indonesia masih dalam tahap ekspansi sehingga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk ekspansi sistem pembayaran dan jaringan.

Direktur Pengawas Perbankan 3 OJK, Anung Herlianto mengatakan, beberapa penyebab biaya operasional bank tinggi adalah dari biaya overhead untuk ekspansi, investasi dan gaji karyawan.

“Rasio BOPO yang tinggi ini menyebabkan margin keuntungan perbankan NIM sebesar 5,59% per Juni jika dikonversikan ke imbal hasil aset atau ROA hanya menjadi 2,31%,” ujar Anung, Senin (5/9).

Anung mengatakan, untuk BOPO perbankan Indonesia memang terkenal merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.

Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon menambahkan, kenaikan rasio BOPO perbankan akhir akhir ini disebabkan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) bank meningkat, sehingga bank banyak membentuk pencadangan. “Namun kami mendorong perbankan untuk terus melakukan perbaikan efisiensi,” ujar Nelson, Senin (5/9).

Sebagai informasi, berdasarkan catatan KONTAN, dalam tiga tahun belakangan ini, rasio BOPO bank terus mendaki. Pada Juni 2014, Juni 2015 dan Juni 2016 tercatat masing-masing rasio BOPO perbankan masing-masing sebesar 75,45%, 81,4% dan 82,23%.

Dari sisi persentase kenaikan BOPO, tercatat Bank BUMN mencatatkan kenaikan sebesar 344 bps menjadi 78,86%. Setelah itu disusul kenaikan BOPO oleh bank campuran yaitu sebesar 288 bps menjadi 91,96%.

Sedangkan dari sisi nominal BOPO, sampai Juni 2016 tercatat yang menjadi perhatian adalah BOPO Bank Campuran yaitu sebesar 91,96%, kemudian BOPO Bank Asing sebesar 88,07% kemudian BOPO Bank Swasta sebesar 82,93%, sedangkan untuk BOPO Bank BUMN tercatat sebesar 78,86%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×