kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

OJK: Kenaikan BOPO bank masih berlanjut


Senin, 05 September 2016 / 19:34 WIB
OJK: Kenaikan BOPO bank masih berlanjut


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan kenaikan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) berpotensi berlanjut sampai akhir tahun ini.

Sebab, lembaga pengawasan mikroprudensial ini memandang, perbankan di Indonesia masih dalam tahap ekspansi sehingga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk ekspansi sistem pembayaran dan jaringan.

Direktur Pengawas Perbankan 3 OJK, Anung Herlianto mengatakan, beberapa penyebab biaya operasional bank tinggi adalah dari biaya overhead untuk ekspansi, investasi dan gaji karyawan.

“Rasio BOPO yang tinggi ini menyebabkan margin keuntungan perbankan NIM sebesar 5,59% per Juni jika dikonversikan ke imbal hasil aset atau ROA hanya menjadi 2,31%,” ujar Anung, Senin (5/9).

Anung mengatakan, untuk BOPO perbankan Indonesia memang terkenal merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.

Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon menambahkan, kenaikan rasio BOPO perbankan akhir akhir ini disebabkan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) bank meningkat, sehingga bank banyak membentuk pencadangan. “Namun kami mendorong perbankan untuk terus melakukan perbaikan efisiensi,” ujar Nelson, Senin (5/9).

Sebagai informasi, berdasarkan catatan KONTAN, dalam tiga tahun belakangan ini, rasio BOPO bank terus mendaki. Pada Juni 2014, Juni 2015 dan Juni 2016 tercatat masing-masing rasio BOPO perbankan masing-masing sebesar 75,45%, 81,4% dan 82,23%.

Dari sisi persentase kenaikan BOPO, tercatat Bank BUMN mencatatkan kenaikan sebesar 344 bps menjadi 78,86%. Setelah itu disusul kenaikan BOPO oleh bank campuran yaitu sebesar 288 bps menjadi 91,96%.

Sedangkan dari sisi nominal BOPO, sampai Juni 2016 tercatat yang menjadi perhatian adalah BOPO Bank Campuran yaitu sebesar 91,96%, kemudian BOPO Bank Asing sebesar 88,07% kemudian BOPO Bank Swasta sebesar 82,93%, sedangkan untuk BOPO Bank BUMN tercatat sebesar 78,86%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×