kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.329   43,00   0,26%
  • IDX 7.064   -0,86   -0,01%
  • KOMPAS100 1.024   -0,18   -0,02%
  • LQ45 796   -0,10   -0,01%
  • ISSI 225   0,18   0,08%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 492   -1,21   -0,25%
  • IDX80 115   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 118   -0,33   -0,27%
  • IDXQ30 136   -0,41   -0,30%

LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu


Selasa, 14 Januari 2020 / 18:14 WIB
LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu
ILUSTRASI. Nasabah melintas di Maybank Jakarta, Jumat (10/1). LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/01/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bak kemarau panjang, pada tahun 2019 lalu industri perbankan sempat dilanda pengetatan likuiditas. Nah, di tahun 2020 ini Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang kondisi tersebut berpotensi mengalami perbaikan. 

Pasalnya, di luar banyaknya stimulus yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI), kondisi ekonomi dunia diproyeksi mengalami perbaikan. 

Baca Juga: Payroll loan topang pertumbuhan kredit konsumsi Bank Mandiri

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah, pelonggaran likuiditas bisa saja terjadi apabila perang dagang antara dua negara besar yakni Amerika Serikat (AS) dan China telah menemukan jalan keluar.

Di samping itu, pihak pemerintah Indonesia juga berniat untuk menerapkan omnibus law. "Ini menjadi sorotan, apabila berhasil akan luar biasa dampaknya untuk Indonesia dan merubah skenario yang terjadi saat ini," terangnya saat ditemui di Jakarta, Senin (13/1).

Lebih lanjut, Halim menjelaskan kondisi fundamental ekonomi di Tanah Air masih tetap terjaga. Meski begitu, bukan berarti tidak ada risiko, LPS tetap memperkirakan kondisi ekonomi secara global bisa saja berlanjut tak stabil yang tentunya membuat ekonomi dalam negeri bergejolak. "Tapi kalaupun ada risiko, risikonya upside bukan downside," imbuhnya.

Sementara dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), pada akhir tahun 2019 lalu dipandang LPS sudah mengalami kenaikan. Hal ini mayoritas datang dari sektor korporasi. 

Baca Juga: Bank BUKU IV berlomba gandeng kerjasama dengan WeChat Pay dan Alipay

Hal ini menjadi angin segar bagi perbankan lantaran adanya optimisme oleh sejumlah korporasi bahwa kondisi ekonomi akan kembali meningkat.

Sementara itu, tren penurunan suku bunga pun bakal berlanjut. Kendati saat ini mayoritas bank sentral memilih kebijakan untuk mempertahankan tingkat bunga acuan, ada potensi bunga akan tetap turun. 

"Kalau Amerika saya rasa akan terus di bawah, akan mempertahankan situasi sekarang. Eropa dan Jepang juga sama, China pun sedang mendorong ekonominya saat ini," jelasnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×