Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Laku Pandai yang dikelola PT Bank Mandiri terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, seiring dengan program awareness dan edukasi yang terus didorong.
Hingga Juli 2023, bank yang memiliki kode saham BMRI ini telah memiliki sekitar 100.000 agen laku pandai. Dari jumlah itu, sekitar 22.400 merupakan agen-agen aktif. Ini terutama, dalam program pemerintah seperti Bansos PKH, bantuan sembako dan Kartu Tani.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan, sampai Juli 2023, frekuensi transaksi Mandiri Agen, sebutan agen laku pandai Bank Mandiri, mencapai 47 juta transaksi. Ini naik 16% secara tahunan, dengan volume penjualan Rp 53 triliun.
Dus, pertumbuhan transaksi ikut mendorong kenaikan fee based income, baik untuk bank maupun Mandiri Agen, yakni sebesar Rp 180 miliar.
Baca Juga: OJK Masih Tunggu Aturan Pemerintah Terkait Hapus Buku Kredit UMKM di Bank BUMN
"Komposisi sharing fee transaksi lebih besar untuk agen," ujar Josephus kepada Kontan, Jumat (11/8).
Realisasi penghimpunan dana masyarakat lewat Mandiri Agen juga tumbuh 19% secara tahunan jadi Rp 15,4 triliun per Juli 2023. Sedang penyaluran kredit BMRI yang berasal dari referral Mandiri Agen sejak 2021 hingga Juli 2023 mencapai Rp 6,5 triliun.
"Kami menargetkan transaksi Mandiri Agen untuk Tahun 2023 adalah 80 juta transaksi dengan sales volume sebesar Rp 90 triliun," tambahnya.
Josephus menyebut, peningkatan jumlah transaksi di Mandiri Agen ke depannya akan didorong salah satunya oleh penambahan jumlah Mandiri Agen, program pengembangan skill dan knowledge Mandiri Agen, serta program reward untuk Mandiri Agen yang telah aktif melakukan transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News