kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mandiri dan BCA sukses menggusur BNI


Selasa, 11 Desember 2012 / 08:15 WIB
Mandiri dan BCA sukses menggusur BNI
ILUSTRASI. Harga emas menguat setelah terus bertahan di bawah level US$ 1.800 per ons troi dua pekan lalu


Reporter: Roy Franedya | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Persaingan di bisnis kartu kredit berlangsung sangat sengit. Hanya dalam waktu enam bulan terjadi pergeseran di posisi jawara kartu gesek tersebut. Pemicu utamanya, bank semakin agresif mengakuisisi nasabah baru sembari bersih-bersih kartu kredit yang tidak aktif.

Berdasarkan data KONTAN, per September 2012, Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) kembali ke puncak klasemen penerbitan kartu terbanyak. Kedua bank ini berhasil menggusur BNI yang sebelumnya menduduki peringkat satu.

Pada kuartal III-2012 Bank Mandiri telah menerbitkan 2,67 juta kartu dengan penguasaan pasar 17,13%. Posisi kedua dan ketiga ditempati BCA dan BNI, masing-masing 2,4 juta kartu dan 1,7 juta kartu. Adapun di posisi keempat dan kelima bercokol CIMB Niaga dan Bank Mega.

Sekitar enam bulan sebelumnya, BNI masih menjadi jawara. Jumlah kartu beredar sebanyak 2,27 juta kartu, menguasai 15,4%. Bank Mandiri dan BCA di posisi kedua dan ketiga masing-masing 2,25 juta kartu dan 2,1 juta kartu.

General Manager Kartu Kredit BCA, Santoso, mengatakan pasca kehilangan 350.000 kartu co-branding  Carrefour karena direbut Bank Mega, BCA giat akuisisi nasabah baru. Untuk menarik minat nasabah, BCA memberikan nilai tambah berdasarkan kebutuhan masing-masing segmen. "Bila nasabah premium, kami memberikan nilai tambah pada travelling, hotel dan lifestyle, sementara nasabah reguler kami arahkan ke fesyen dan gadget," ujarnya, Senin (10/12).

Persaingan bisnis ini tinggi,  bank masih menjadikan kartu kredit sebagai penyumbang pendapatan. "Bank berlomba menawarkan kartu kredit di perkotaan, bila menyasar ke daerah sub-urban takut rasio kredit bermasalah melonjak," tamabah Santoso.

General Manager Bisnis Kartu BNI, Dodit W Probojakti, mengatakan penurunan  lantaran BNI menghapus lebih dari 500.000  kartu yang sudah bertahun-tahun tak aktif.

Bersih-bersih ini dilakukan Januari hingga Juni lalu. "Ini sesuai petunjuk BI. Kami memakai indikator transaksi dan outstanding balance," kata Dodit. Saat ini transaksi kartu kredit BNI per bulan mencapai Rp 1,5 triliun, sementara BCA di kisaran Rp 2,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×