kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri genjot kredit konsumer & korporasi di 2017


Rabu, 07 Desember 2016 / 18:09 WIB
Mandiri genjot kredit konsumer & korporasi di 2017


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk ingin berbenah diri untuk rencana bisnis di tahun 2017. Pasalnya, Bank Mandiri tengah mengalami penurunan laba dan kenaikan kredit bermasalah karena kredit menengah. Selanjutnya, bank berpelat merah ini fokus pada kredit korporasi dan konsumer di tahun mendatang.

Bank Mandiri menargetkan kredit korporasi tumbuh 12%-13% di tahun 2017 atau mencapai sekitar Rp 253,12 triliun-Rp 255,38 triliun. Adapun, kredit konsumer tumbuh 13%-14% atau mencapai sekitar Rp 224,64 triliun-Rp 226,63 triliun di akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit korporasi senilai Rp 198,8 triliun per akhir tahun 2016.

“Mayoritas kredit ke sektor infrastruktur yang akan tumbuh 40% di tahun depan,” Royke Tumilaar, Direktur Korporasi Bank Mandiri, Rabu (7/12). Jenis infrastruktur yang menjadi incaran Bank Mandiri seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, pembangkit tenaga listrik dan komoditas yang minim risiko.

Dikdik Yustandi, Vice President Korporasi Bank Mandiri menambahkan, pihaknya akan menyiapkan dana-dana untuk kredit ke korporasi di tahun depan. Untuk sektor komoditas,Bank Mandiri juga masih akan menyediakan plafon kredit untuk komoditas karena harga perlahan-lahan mulai naik, misalnya, sektor pertambangan, batubara, dan kepala sawit.

Tardi, Direktur Retail Banking Bank Mandiri, menuturkan, kredit konsumer masih akan menjadi andalan pertumbuhan kredit Mandiri karena permintaan kredit untuk rumah, kendaraan bermotor, dan multiguna akan naik. “Mandiri menargetkan kredit konsumer tumbuh 14%-15% di tahun depan,” ucap Tardi. 

Sementara itu, segmen kredit konsumer untuk kartu kredit hanya tumbuh single digit atau sebesar 5%, karena Bank Indonesia (BI) akan memperketat kembali pergerakan bisnis kartu kredit melalui penurunan batas atas (capping) suku bunga kartu kredit menjadi 2,25% per bulan dari sebelumnya 2,95% per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×