kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manfaatkan Dana Penyertaan Modal Negara (PMN), Askrindo Jaga Kapasitas Penjaminan


Senin, 17 Oktober 2022 / 16:06 WIB
Manfaatkan Dana Penyertaan Modal Negara (PMN), Askrindo Jaga Kapasitas Penjaminan
Petugas melayani nasabah di kantor Asuransi Askrindo Tangerang Selatan, kamis (18/4). Manfaatkan Dana Penyertaan Modal Negara (PMN), Askrindo Jaga Kapasitas Penjaminan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mendapatkan tambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3 triliun pada 2021 yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas usahanya dalam melakukan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Direktur Utama Askrindo Priyastomo mengatakan PMN yang didapatkan tersebut digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Askrindo. Target dan realisasi penyaluran KUR oleh perbankan terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Dengan adanya peningkatan volume penyaluran KUR oleh perbankan, maka rencana ini harus diikuti juga dengan penguatan struktur permodalan dari Askrindo. Dan sesuai ketentuan OJK, struktur modalnya harus kuat berbasis gearing ratio sampai 20 kali dari kapasitas permodalan yang ada. Saat ini gearing ratio Askrindo mencapai 9,67 kali ," ujar Priyastomo dalam siaran pers, Senin (17/10).

Baca Juga: Optimalkan Sinergi Dengan Induk, BRI Finance Perkuat Branchless Financing

Priyastomo menambahkan, selama Januari – September 2022, Askrindo melakukan penjaminan terhadap kredit yang diberikan oleh perbankan kepada kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 117,5 Triliun atau mencapai 63% dari total target Penjaminan terhadap Penyaluran KUR Nasional dari dan saat ini sudah menjangkau 2,5 juta UMKM dan telah berhasil meyerap 3,5 juta tenaga kerja.

Selain memperkuat struktur permodalan Askrindo, suntikkan PMN juga akan meningkatkan level kepercayaan perbankan dalam menyalurkan KUR kepada UMKM. “Kalau UMKM-nya gagal bayar kepada perbankan karena usahanya mengalami kesulitan, maka Askrindo akan melakukan pembayaran kewajiban kepada perbankan.

Induk Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) memproyeksikan angka penyaluran KUR di 2023 akan mengalami kenaikan mencapai Rp285 triliun-Rp452 triliun. 

Baca Juga: Fintech Tersandung Kredit Macet dan Bunga Tinggi

Peningkatan ini seiring dengan adanya Peraturan Bank Indonesia No.23/13/PBI/2021 yang mewajibkan bank untuk menyalurkan kredit UMKM sebesar 20 persen dari total portofolio kreditnya. Angka penyaluran KUR diperkirakan akan terus meningkat dan dapat tembus mencapai Rp 729 triliun pada 2026. 

Untuk mengantisipasi kenaikan volume KUR tersebut, Direktur Utama IFG, Robertus Billitea, mengatakan diperlukan penguatan permodalan dalam bentuk PMN untuk meningkatkan kapasitas Askrindo dan Jamkrindo sebagai penjamin KUR. 

Dia mengatakan, tanpa penambahan modal, gearing ratio penjaminan untuk kredit produktif Askrindo dan Jamkrindo akan melebihi dari ketentuan gearing ratio yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  maksimum 20 kali. 

Gearing ratio adalah batasan yang ditetapkan untuk mengukur kemampuan Penjamin dan Penjamin Ulang dalam melakukan kegiatan Penjaminan dan Penjaminan Ulang. Tanpa penambahan PMN gearing ratio Askrindo 18,87 kali. Kemudian di 2025, gearing ratio Askrindo 20,76 kali. Dan gearing ratio Askrindo di 2026 diperkirakan akan mencapai 22,34 kali untuk Askrindo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×