kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Marak konsolidasi, bank menengah pasang target konservatif di tahun depan


Rabu, 18 Desember 2019 / 21:02 WIB
Marak konsolidasi, bank menengah pasang target konservatif di tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di KCP Bank Danamon Jakarta, Jumat (25/10). Maraknya aksi konsolidasi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 pada 2019 bikin pertumbuhan aset mendadak melonjak./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya aksi konsolidasi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 pada 2019 bikin pertumbuhan aset mendadak melonjak. Padahal secara industri, aset BUKU 3 justru tercatat negatif.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total aset BUKU 3 mencapai Rp 2.595,77 triliun per September 2019. Nilai tersebut menurun 3,02% (yoy) dibandingkan September 2018 senilai Rp 2.676,56 triliun.

Baca Juga: Luncurkan aplikasi khusus KPR, BTN berambisi kuasai pasar milenial

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) misalnya setelah merampungkan penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) mencatat pertumbuhan aset 85,85% (yoy). Dari Rp 98,05 triliun pada September 2018 menjadi Rp 182,24 triliun pada September 2019.

Meskipun perlu dicatat, tingginya pertumbuhan aset pelimpahan aset SMBCI yang memang juga bernilai besar. Sebelum merger dengan BTPN, akhir Desember 2018 aset SMBCI tercatat senilai Rp 88,00 triliun.

Adapula PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang mencatat pertumbuhan aset cukup signifikan, meskipun tak sebesar Bank BTPN. Pascamerger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan pada kuartal III-2019 mencatat pertumbuhan aset 9,62% (yoy). Dari Rp 178,63 triliun pada September 2018 menjadi Rp 195,82 triliun pada September 2019.

Meski pertumbuhan asetnya masih single digit, Bank Danamon justru berhasil menjadi BUKU 4 akhir November lalu pascajual 70% saham entitas anaknya yaitu PT Asuransi Adira Dinamika kepada Zurich Insurance Company Ltd dengan nilai yang ditaksir Rp 3,9 triliun.

Baca Juga: Tingkatkan transaksi, pemain uang elektronik bisa garap captive market investor

Sayangnya, Wakil Direktur Bank Danamon Michellina Triwardhany saat jumpa pers penjualan Asuransi Adira bilang tahun depan, perseroan pasang target pertumbuhan yang cukup konservatif.

“Tahun ini kami baru merger dengan Bank BNP, tahun depan kami masih akan fokus konsolidasi dan leveraging bisnis. Untuk pertumbuhan kredit kami juga tidak akan jauh dari arahan OJK di kisaran 8%-10%,” katanya.

Target konservatif juga turut dipasang BUKU 3 lainnya yaitu PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII). Tahun depan Maybank Indonesia cuma membidik pertumbuhan aset single digit di kisaran 7%-8%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×