Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masuk musim haji, para jemaah haji banyak yang menukarkan uang rupiah ke mata uang riyal Arab Saudi atau Saudi Arabian Riyal (SAR) untuk biaya hidup selama beribadah di Tanah Suci. Sejumlah bank pun kebanjiran penukaran dua mata uang ini.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) misalnya. Bank syariah terbesar ini mencatat transaksi penukaran rupiah-riyal sebesar 24,4 juta SAR selama periode April hingga Mei 2025, sejalan dengan para jemaah haji yang mulai berangkat pada 2 Mei.
Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna menyebut, total penukaran riyal di BSI dari awal tahun hingga Mei 2025 (year to date/ytd) tembus 85,2 juta SAR.
Sebagai informasi, di musim haji tahun ini, BSI memberangkatkan 164.905 nasabah haji reguler, mencakup sekitar 81% dari total kuota jemaah reguler Indonesia yang mencapai 203.320 kuota. Para jemaah ini diberangkatkan dari 18 embarkasi di seluruh Indonesia.
BSI menyediakan penukaran rupiah ke riyal di beberapa embarkasi, seperti Gorontalo, Maluku, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Aceh, Lombok, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Palembang, Lampung, Medan, Kertajati, Batam, Makassar, Donohudan, Solo, dan Surabaya.
“Dengan adanya layanan penukaran valas (valuta asing), kami berharap akan mempermudah nasabah baik jamaah haji, jamaah yang akan umrah, maupun menabung tabungan haji di BSI untuk memberikan one stop solution,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5).
Baca Juga: BSI Optimalkan Layanan Penukaran Riyal di 18 Embarkasi Haji
Anton juga bilang, kenaikan transaksi ini terdorong dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan masing-masing jemaah untuk mengantongi minimal SAR 750 selama di Tanah Suci.
Nah, kebijakan ini yang juga ikut membuat transaksi penukaran riyal melonjak di CIMB Niaga Syariah. Meski tak menyebut angkanya secara spesifik, Direktur CIMB Niaga Syariah, Pandji P. Djajanegara bilang, transaksi penukarannya mencapai ratusan juta SAR.
“Sampai dengan April 2025, penukaran mata uang SAR mencapai ratusan juta SAR. Hal ini dipengaruhi adanya kebijakan pemerintah untuk penyaluran living cost jamaah haji sebesar SAR 750 per jamaah,” ujar Pandji kepada Kontan, Jumat (16/5).
Otomatis, pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dari transaksi ini juga tinggi. Namun Pandji enggan menyebut nilainya.
Pandji mengatakan, CIMB Niaga Syariah tak cuma menyediakan layanan penukaran uang riyal bagi jemaah haji, juga kebutuhan riyal bagi penyedia jasa travel haji dan umrah.
“CIMB Niaga juga mempersiapkan produk OCTO Savers yang memberikan kemudahan nasabah untuk melakukan tarik tunai di Tanah Suci tanpa adanya konversi kurs,” kata Pandji.
Tak cuma bank syariah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pun turut menyediakan uang riyal senilai SAR 152,49 juta untuk penukaran uang.
Adapun, penukaran ini dilakukan sejak bulan Mei dan bakal berakhir Juni 2025 lewat 14 embarkasi dan 6 embarkasi antara yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bekasi, Majalengka, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lombok, Makassar, Gorontalo, dan Maluku.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi dalam keterangan tertulis bilang, BRI berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BPKH dan Kementerian Agama untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.
Baca Juga: Rekening Tabungan Haji BSI Tembus 111 Ribu, Pangsa Pasar Capai 48,1%
Selanjutnya: ValueMax Bidik Target Penyaluran Gadai Rp 90 Miliar Sepanjang 2025, Ini Strateginya
Menarik Dibaca: Hujan di Bandung, Simak Prakiraan Cuaca Besok (17/5) di Jawa Barat Selengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News