Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Beberapa perusahaan asuransi memiliki call center dalam penanganan klaim. Perusahaan asuransi diharapkan dapat memberikan respon segera terhadap mengajukan klaim dari Tertanggung, sekaligus melakukan survey dengan bekerjasama dengan tertanggung. Jika perlu dilakukan langkah proaktif dengan mendata semua Tertanggung yang lokasi obyek pertanggungannya berada di daerah terdampak banjir,” tutur Dody.
Kendati memprediksi bakal ada permintaan klaim, Dody, belum bisa memperkirakan estimasi klaim asuransi atas kerugian akibat banjir. Lantaran data tersebut masih menunggu info dari perusahaan-perusahaan penerbit polis.
Baca Juga: Alasan penting, PNS terkena dampak banjir bisa ajukan cuti
“Dengan peristiwa banjir ini, juga peristiwa bencana katastropik lainnya, menjadi literasi tersendiri kepada masyarakat bahwa perlu ada back up asuransi untuk mengatasi kerugian finansial yang datangnya tak terduga,” pungkas Dody.
Asal tahu saja, berdasarkan data AAUI klaim dibayar lini bisnis properti perusahaan asuransi umum hingga kuartal ketiga 2019 senilai Rp 4,73 triliun. Nilai ini tumbuh 17,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun 2018 senilai Rp 4,04 triliun.
Sedangkan klaim dibayar untuk produk asuransi kendaraan bermotor hingga September 2019 senilai Rp 6 triliun. Nilai ini tumbuh 5,5% yoy dari September 2018 senilai Rp 5,68 triliun.
Baca Juga: Ini nomor telepon darurat yang bisa dihubungi ketika menghadapi banjir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News