Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) manargetkan bisa menyuntikkan modal bagi 10 perusahaan rintisan atawa startup hingga tutup tahun 2017. Untuk itu, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini sudah menyiapkan alokasi dana senilai Rp 550 miliar.
Dari total modal tersebut, Rp 350 miliar berasal dari dana kas perseroan. Lalu sisanya Rp 200 miliar berasal dari induk usaha. Hingga saat ini, secara total, MCI telah menyuntikkan modal ke enam perusahaan, dan satu perusahaan startup lagi sedang dalam proses. Total, hingga penutup Mei 2017, ada tujuh perusahaan fintech yang disuntikkan dananya oleh MCI.
Eddi Danusaputro, Chief Executive Officer (CEO) Mandiri Capital mengatakan, dari target 10 perusahaan tersebut setidaknya sudah teralisasi enam perusahaan. Namun tak semua perusahaan yang diberi modal oleh MCI mau dipublikasikan.
Hanya ada beberapa perusahaan yang mau dipublikasikan. Misalnya, Moka Pos, PT Amartha Mikro Fintek yang melakukan joint venture dengan perusahaan asal Korea Selatan.
"Sebetulnya kita gak punya target berapa perusahaan, yang terpenting kalau ketemu perusahaan yang bagus tentu kami investasi," kata dia saat dihubungi KONTAN, Kamis (8/6).
Hingga saat ini, setidaknya MCI telah menggelontorkan dana pada perusahaan yang berbasis financial technology (fintech) dengan menawarkan bisnis peer to peer lending senilai Rp 250 miliar. "Kami memang mematok perusahaan yang berbasis fintech saja, hanya itu yang sesuai dengan bisnis kami di bank," ujar Eddi.
Lebih lanjut, menurut Eddi, suntikan dana kepada perusahaan tergantung dari valuasinya, ada yang nilainya Rp 10 miliar atau US$ 10 juta. Sehingga, suntikan dana juga nantinya dihitung dari berbagai pertimbangan seperti kebutuhan perusahaan tersebut dan sebagainya.
Untuk mendapatkan suntikan dana dari MCI, ada beberapa persyaratan. Pertama, perusahaan fintech yang memiliki produk yang sudah teruji di pasar. Kedua, bagaimana sinerginya dengan induk MCI yaitu Bank Mandiri.
"Secara umum memang bagaimana track record perusahaan tersebut, baik dari manajemennya, teknologinya dan produknya," papar dia.
Menurut Eddi, mekanisme kerjasama setelah menyuntikkan dana, MCI sebagai pemegang ekuitas bisa mendapatkan hasil bagi-bagi dividen jika perusahaannya sukses. Jika tidak, MCI akan terus memantau perkembangannya.
Selain rencana tersebut, kini Mandiri Capital juga sedang bekerja keras memberi edukasi pada usaha mikro kelas menengah (UMKM). MCI juga memiliki program inkubator untuk membantu pemerintah.
"Program yang sedang jalan sejak tahun lalu juga ada, seperti pembinaan program UMKM yang offline menjadi online," cetus Eddi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News