kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.375   46,00   0,28%
  • IDX 7.877   -13,34   -0,17%
  • KOMPAS100 1.106   -4,40   -0,40%
  • LQ45 824   -4,61   -0,56%
  • ISSI 265   -0,14   -0,05%
  • IDX30 426   -2,32   -0,54%
  • IDXHIDIV20 495   -0,69   -0,14%
  • IDX80 124   -0,44   -0,36%
  • IDXV30 132   0,89   0,68%
  • IDXQ30 138   -0,52   -0,37%

Pefindo: Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 25,03 Triliun per Juli 2025


Jumat, 22 Agustus 2025 / 14:11 WIB
Pefindo: Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 25,03 Triliun per Juli 2025
ILUSTRASI. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan terdapat peningkatan nilai penerbitan surat utang atau obligasi oleh multifinance per Juli 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan terdapat peningkatan nilai penerbitan surat utang atau obligasi oleh multifinance per Juli 2025.

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan total nilai penerbitan surat utang oleh 16 multifinance per Juli 2025 mencapai Rp 25,03 triliun hingga Juli 2025. 

"Nominal tersebut meningkat 38,98%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 18,01 triliun," ujarnya kepada Kontan, Jumat (22/8/2025).

Ahmad menerangkan dari total 16 multifinance, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menjadi yang terbesar menerbitkan surat utang dengan nominal Rp 3,57 triliun. Menyusul PT Astra Sedaya Finance sebesar Rp 3,5 triliun, lalu PT Federal International Finance (FIF) sebesar Rp 3 triliun.

Baca Juga: Antisipasi Kredit Macet, Ini Faktor Penentu Dalam Mematok Bunga Kredit Multifinance

Berdasarkan mandat pemeringkatan yang diterima Pefindo untuk penerbitan surat utang per Juli 2025, Ahmad mengungkapkan, ada 8 multifinance yang berencana menerbitkan surat utang ke depannya dengan total nominal Rp 9,1 triliun.

Ahmad memperkirakan multifinance masih akan sangat tergantung pada bank untuk meraih pendanaan, terutama bagi multifinance berskala kecil. 

"Oleh karena itu, saya mengira porsi pendanaan multifinance dari surat utang akan relatif stabil di sekitar 16%-17% terhadap total pendanaan multifinance," tuturnya.

Selain itu, Ahmad mengatakan beberapa multifinance ada yang menjadi anak usaha dari bank, sehingga menggantungkan pendanaan ke induk usaha menjadi alternatif yang menarik. Dia bilang multifinance juga bisa bekerja sama sebagai penyalur dana, sedangkan bank sebagai penyandang dana, seperti kerja sama yang berupa joint financing dan channelling. 

"Kerja sama semacam itu menguntungkan karena multifinance tidak perlu repot-repot menggalang dana," kata Ahmad.

Baca Juga: OJK Siapkan Deregulasi Aturan Multifinance, Ini Respons APPI

Selanjutnya: Produksi Minyak Pertamina Hulu Sanga Sanga 13.400 Barel Per Hari, Naik 7,2%

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan & Karier Besok Sabtu 23 Agustus 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×