Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,50% pada Mei 2025. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) menilai penurunan suku bunga BI yang terjadi pada Mei 2025 berpotensi menjadi angin segar bagi lini asuransi properti.
Risk, Legal, and Compliance Director Mega Insurance Diang Edelina mengatakan turunnya suku bunga biasanya diikuti oleh penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah mengakses pembiayaan untuk membeli properti.
Dia berpendapat kemudahan pembiayaan tersebut secara tidak langsung mendorong pertumbuhan kepemilikan rumah dan properti lainnya.
"Dengan makin banyaknya masyarakat yang memiliki properti, kebutuhan terhadap perlindungan asuransi juga akan meningkat. Sebab, masyarakat makin sadar pentingnya melindungi aset berharga mereka dari risiko kerusakan atau kehilangan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (20/6).
Baca Juga: Mega Insurance Catat Pendapatan Premi Asuransi Properti Tumbuh 14% per Mei 2025
Lebih lanjut, Diang menilai prospek asuransi properti cukup menjanjikan ke depannya, seiring dengan penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap pembelian properti. Namun, dia menyebut tetap ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai.
Pertama, Diang mengatakan penurunan suku bunga tidak selalu diikuti oleh penurunan harga properti secara langsung. Faktor lain, yaitu seperti besaran uang muka atau down payment (DP) dan daya beli masyarakat tetap memainkan peran penting bagi bisnis properti.
Kedua, dia menerangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki asuransi properti masih relatif rendah. Oleh karena itu, peningkatan edukasi dan literasi keuangan perlu dilakukan untuk meningkatkan penetrasi asuransi properti.
Baca Juga: Mega Insurance Lakukan Repricing untuk Produk Asuransi Kesehatan Mulai 2025
Sementara itu, Diang menyampaikan pada kuartal I-2025, lini asuransi properti Mega Insurance tercatat meraih premi sebesar Rp 105 miliar. Nilai itu tumbuh 3%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan itu disebabkan perusahaan fokus melakukan kontrol risiko dengan melakukan seleksi bisnis, pembatasan term and condition, peralihan bisnis yang memilki loss ratio tinggi, serta mengelola biaya klaim dengan peningkatan layanan klaim," kata Diang.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi properti sebesar Rp 7,80 triliun pada kuartal I-2025. Nilai itu terkontraksi cukup dalam sebesar 14,1%, jika dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,08 triliun.
Baca Juga: Premi Asuransi Perjalanan Mega Insurance Tumbuh 115% per April 2025
Selanjutnya: All England Lawn Tennis Club dan IBM Luncurkan Fitur AI Berikan Proyeksi Pertandingan
Menarik Dibaca: All England Lawn Tennis Club dan IBM Luncurkan Fitur AI Berikan Proyeksi Pertandingan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News