Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapat alokasi Rp 17 triliun untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2025. Alokasi tersebut meningkat dari target tahun 2024 yang sebesar Rp 16 triliun.
Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama, menyatakan bahwa penyaluran KUR Syariah merupakan bagian dari amanah negara dalam mendukung pemberdayaan ekonomi pelaku usaha di tingkat akar rumput.
Hal ini juga sejalan dengan prioritas utama program Asta Cita Presiden Prabowo, yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga: BSI Dorong Penguatan Literasi Perbankan Syariah dan Pemberdayaan UMKM
Melalui langkah ini, lanjut Harry, BSI terus berupaya agar UMKM dapat naik kelas dan menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah. Dengan pendekatan ini, BSI menyediakan layanan pembiayaan syariah yang aman, mudah, dan cepat, untuk membantu UMKM mengembangkan usaha mereka.
“Sejak berdirinya BSI, jumlah penerima manfaat KUR Syariah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024. Pada tahun 2025 ini, BSI kembali diberikan amanah menyalurkan KUR Syariah sebesar Rp17 triliun,” jelas Harry dalam siaran pers, Rabu (22/1/2025).
Pada tahun 2024, realisasi penyerapan KUR Syariah oleh UMKM tercatat sebesar Rp 15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Askrindo Syariah Teken Addendum Penjaminan Pembiayaan KUR Syariah dengan BRK Syariah
Melalui program tersebut, BSI berhasil memberikan akses permodalan kepada lebih dari 131.000 pelaku usaha, yang sebagian besar bergerak di sektor perdagangan, pertanian, dan jasa.
Harry juga mengungkapkan bahwa penyerapan KUR tertinggi pada tahun lalu terjadi di Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Wilayah-wilayah ini memiliki jumlah pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran BSI UMKM Center sebagai pusat pengembangan UMKM, yang kini beroperasi di empat kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kami berharap UMKM penerima KUR dapat berkembang dan naik kelas, sehingga membuka peluang bagi pelaku usaha lainnya,” tutur Harry.
Baca Juga: IIFC Diresmikan, BSI Siap Dukung Akselerasi Ekosistem Syariah di Indonesia
Selain memberikan akses permodalan, BSI juga mendukung pelaku UMKM melalui program pendampingan yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini mencakup inkubasi UMKM, pembiayaan KUR maupun komersial, kesempatan business matching, hingga pembinaan berkelanjutan.
Harry menambahkan bahwa selain melalui KUR Syariah, BSI turut mendukung program Asta Cita pemerintah dengan menciptakan wirausaha tangguh melalui berbagai inisiatif strategis.
Program-program unggulan seperti BSI Aceh Muslimpreneur, Talenta Wirausaha BSI, dan BSI International Expo menjadi bagian dari upaya ini.
Selanjutnya: Kebijakan Wajib Parkir Devisa Hasil Ekspor SDA 100% Dimulai Maret 2025
Menarik Dibaca: Menilik Manfaat Lidah Buaya untuk Penderita Diabetes yang Tak Banyak Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News