kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mensosialisasikan koperasi berkualitas


Selasa, 05 September 2017 / 17:21 WIB
Mensosialisasikan koperasi berkualitas


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dorong ekspos produk ukm dan koperasi melalui humas di setiap lembaga dan kementerian. Maka Kemenkop UKM gelar "Peran Koperasi Dalam Inovasi Peningkatan Pemerataan Ekonomi" pada Selasa (5/9).

"Tugas Humas di lembaga dan kementerian yang tergabung dalam Bakohumas, yang harus melakukan ekspos atas apa yang sudah dikerjakan pemerintah dan sampai dimana hasilnya", kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam keterangan tertulis kepada KONTAN.

Agus juga berharap agar Bakohumas bisa mensosialisasikan hasil dari program-program Kemenkop dan UKM, di antaranya mengangkat ke permukaan koperasi-koperasi berkualitas yang ada di seluruh Indonesia.

"Lewat ekspos koperasi berkualitas, maka akan mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap koperasi. Selama ini banyak yang berpersepsi bahwa koperasi itu miskin, kumuh, dan kuno. Padahal, tak sedikit juga koperasi berkualitas yang dikelola secara manajemen moderen hingga mampu menghasilkan aset dan omzet triliunan rupiah", papar Agus.

Ketua Bakohumas Pusat Rosalita Niken Widiastuti mengatakan informasi yang banyak muncul ke tengah masyarakat justru terkait koperasi-koperasi abal-abal yang merugikan masyarakat, alias Bad News is Good News.

"Ternyata, kalau koperasi dikelola dengan baik dan benar juga kreatif, bisa menjadi besar dan mampu memberikan nilai manfaat untuk masyarakat. Koperasi-koperasi berkualitas itulah yang harus kita ekspos secara terus-menerus di tengah masyarakat", jelas Rosalita yang juga sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo.

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring menyatakan koperasi harus terus digaungkan karena hanya dengan berkoperasi bisa mengurangi gap antara yang kaya dan miskin.

"Apalagi, saat ini kita sudah menggulirkan Reformasi Total Koperasi, dimana nantinya hanya akan muncul koperasi yang berkualitas. Akan ada perubahan paradigma, jumlah koperasi boleh menurun tapi dengan kualitas yang meningkat", tandas Meliadi.

Meliadi yakin koperasi bisa tumbuh bagus karena Indonesia memiliki potensi seperti sumber daya alam melimpah, SDM usia produktif, dan sosial budaya gotong-royong yang diusung koperasi. "Kita sedang kembangkan jaringan usaha antar koperasi agar koperasi semakin memiliki daya saing agar lebih kompetitif", imbuh dia.

Hanya saja, Meliadi mengakui bahwa banyak koperasi bagus dan berkualitas yang enggan diekspos untuk diketahui khalayak. "Mereka lebih memilih bersembunyi ketimbang muncul karena takut pajak. Karena salah satu masalah yang dihadapi koperasi adalah penerapan pajak ganda. Di beberapa negara malahan koperasi sudah dibebaskan dari pajak. Ini yang akan terus kami perjuangkan", kata Meliadi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×