kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski industri lesu, saham emiten multifinance masih moncer


Minggu, 15 Agustus 2021 / 15:19 WIB
Meski industri lesu, saham emiten multifinance masih moncer
ILUSTRASI. BFI Finance


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

Setelah BFI Finance, ada KDB Tifa Finance juga berhasil tumbuh 65,18% ytd di level Rp 925 per saham. Padahal, pendapatan perusahaan yang memiliki kode saham TIFA ini turun 31,90% menjadi Rp 55,47 miliar. Hanya saja, perusahaan juga sukses kerek laba bersih sebesar 13,42% di paruh pertama tahun ini menjadi Rp 15,73 miliar.

Melihat hal tersebut, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, industri multifinance saat ini sejatinya sudah mulai terlihat membaik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang juga melonjak dibandingkan awal pandemi Covid-19 di tahun lalu.

Oleh karena itu, Wawan melihat, ada kepercayaan dari investor bahwa industri multifinance ini masih akan terus naik dengan pendapatan yang diharapkan juga semakin membaik.

“Kalau ekonomi membaik pasti kan kebutuhan pendanaan seperti untuk membeli mobil atau motor juga ikut meningkat sehingga peran leasing (multifinance) disitu turut dibutuhkan,” kata dia. 

Baca Juga: BCA Finance tetap jaga optimisme di tengah pandemi

Hanya saja, Wawan mengingatkan, perusahaan  multifinance saat ini sedang menjumpai masalah baru terkait adanya aturan pembatasan kegiatan yang masih ditetapkan pemerintah. Menurutnya, aturan tersebut dapat berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan di kuartal III-2021. 

Dengan demikian, dirinya bilang kalau saat ini investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu jika ingin mengoleksi saham emiten di industri multifinance. Namun, ia percaya ketika pembatasan sudah mulai dilonggarkan kinerja emiten-emiten terkait akan segera bangkit mengingat ekonomi Indonesia juga sudah tumbuh 7,07%.

“Ya kalau sekarang mau masuk ke industri keuangan ya mending ke bank dulu terutama bank besar yang punya anak usaha bank digital. Untuk yang industri keuangan non bank kayak asuransi dan multifinance saat ini wait and see,” pungkas Wawan.

Selanjutnya: Kebutuhan pinjaman meningkat, industri keuangan berlomba tawarkan bunga pinjaman mini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×