Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Bisnis remitansi atau layanan pengiriman uang dari dan ke luar negeri perbankan sepanjang tahun 2021 masih mengalami pertumbuhan meskipun masih dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19. Pendapatan bank dari bisnis ini tercatat tetap meningkat.
Seiring dengan proses vaksinasi yang mengalami kemajuan di berbagai negara, bisnis remitansi tahun ini diperkirakan akan tumbuh lebih baik lagi. Sejumlah inovasi terus dilakukan perbankan untuk meningkatkan layanan remitansi.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, mencatat frekuensi transaksi bisnis remitansi tahun 2021 tumbuh 6% secara year on year (YoY) dengan nilai transaksi meningkat 4% YoY.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, dari bisnis itu, perseroan membukukan pendapatan atau fee based income tumbuh 7% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Remitansi, Ini yang Akan Dilakukan BCA
"Pertumbuhan bisnis tidak lepas dari keberadaan remittance representative serta perusahaan anak yang mendorong transaksi remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara yang memiliki potensi PMI tinggi," katanya pada KONTAN, Kamis (13/1).
Selain itu, BRI berkolaborasi juga dengan counterpart yang memiliki platform digital (aplikasi online) dan dengan fintech. Aplikasi dari mitra tersebut dapat digunakan oleh pekerja migran secara online.
BRI optimis bisnis remitansi akan tumbuh lebih baik tahun 2022. Hal ini sejalan dengan jumlah pekerja migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri tahun ini semakin meningkat seiring dengan proses vaksinasi yang terus berlangsung di seluruh negara. Jumlah dan nilai transaksi dibidik tumbuh 4%. Sedangkan fee based income diharapkan naik 12% YoY.
Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan penurunan frekuensi transaksi 3% YoY, namun pendapatan perseroan masih tumbuh jadi Rp 120 miliar karena terjadi kenaikan volume atau nilai transaksi sebesar 6% YoY.
Baca Juga: BRI Targetkan Pendapatan Bisnis Remitansi pada Tahun 2022 Tumbuh 12%
Evi Dempowati Senior Vice President Retail Deposit Product and Solution Group Bank Mandiri mengatakan, transaksi remitansi tahun 2021 relatif mirip dengan tahun sebelumnya. Efek pandemi sampai saat ini masih menekan ekonomi dan bisnis secara global. Akibatnya, frekuensi transaksi berkurang baik dari nasabah di dalam negeri maupun pekerja migran di luar negeri.
Tahun ini, menargetkan transaksi remitansi ritel tumbuh sekitar 10%-15%. Untuk menumbuhkan bisnis ini, perseroan akan akan fokus pada implementasi inisiatif digitalisasi transaksi remitansi melalui super apps Livin' by Mandiri.