kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,43   8,09   0.90%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:07 WIB
Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit
ILUSTRASI. Petugas Adira Finance melayani Konsumen di Adira Expo Tangerang Selatan, Rabu (4/4). Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/04/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati bisnis pembiayaan tertekan, emiten multifinance masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba. Hingga Kamis (19/3), sudah ada enam dari 17 perusahaan multifinance yang melantai di bursa saham merilis kinerja pada tahun lalu. Hanya ada satu emiten yang mengalami penurunan laba bersih setelah pajak.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) misalhnya mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Padahal bisnis emiten multifinance dengan sandi saham WOMF ini mengalami penurunan pembiayaan.

Baca Juga: P2P lending DanaRupiah catat 307 transaksi pengajuan pinjaman per jam

WOM Finance mencatatkan laba bersih senilai Rp 259,67 miliar di 2019. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan nilai itu meningkat 20,67% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp215,18 miliar.

Direktur Keuangan Zacharia Susantadiredja menyatakan realisasi pembiayaan pada 2019 senilai Rp 5,8 triliun. Nilai itu turun 15,94% yoy dari realisasi pembiayaan di 2018 senilai Rp 6,9 triliun.

“Pertumbuhan laba di tahun 2019 didukung oleh perbaikan atas kualitas portfolio, pertumbuhan pendapatan dan disiplin dalam pengelolaan biaya operasional",” ujarnya belum lama ini.

WOM Finance berhasil meningkatkan total pendapatan 1,05% menjadi sebesar Rp2,64 triliun di tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,62 triliun. Total Beban Perseroan mengalami penurunan sebesar 2,42% menjadi Rp2,27 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Akui ada sektor yang terdampak corona, bankir yakin kredit UMKM tetap stabil

Penurunan Total Beban didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan menurunnya Non Performing Finance (NPF) Gross dari 2,8% di 2018 menjadi menjadi 2% pada 2019. Hal ini tercermin dari penurunan biaya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 14,62% serta biaya pendanaan yang juga mengalami penurunan sebesar 4,92%. Total ekuitas sebesar Rp1,37 triliun atau meningkat 17% dari Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Melemahnya penjualan otomotif nasional baik roda dua maupun roda empat tidak menyurutkan pertumbuhan kinerja WOM Finance. Tahun 2019 merupakan pencapaian laba tertinggi WOM Finance dalam 10 tahun terakhir sejak tahun 2010. Ke depannya, Kami akan terus melakukan inovasi untuk dapat menyesuaikan kondisi pasar saat ini dan fokus pada perbaikan sisi internal dan infrastruktur yang sedang kami kembangkan agar ke depan WOM Finance akan terus mempertahankan kinerja positif," jelasnya Djaja.

Penurunan bisnis pembiayaan juga dirasakan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). Tahun lalu, pembiayaan Adira terkoreksi tipis. Kendati demikian masih mampu mempertahankan laju perolehan laba.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan tahun 2019 merupakan tahun yang menantang bagi perusahaan multifinance yang bergerak di pasar otomotif. Hal ini tecermin dari Industri otomotif mengalami kelesuan penjualan sepanjang tahun 2019.

Baca Juga: Topang sektor perikanan, pemerintah genjot kapasitas industri perkapalan

Sepeda motor domestik wholesales naik tipis sebesar 1,6% year on year (yoy) menjadi 6,48 juta unit dibandingkan dengan perolehan pada 2018. Sementara mobil domestic wholesales turun 11% yoy menjadi 1,03 juta unit 2018.

Ia bilang Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Nilai itu turun tipis 1% yoy dari 2018 senilai Rp 38,2 triliun. Segmen sepeda motor meningkat 6% menjadi Rp 20,2 triliun, sedangkan segmen mobil turun 7% menjadi Rp 15,7 triliun.

“Kendati demikian laba bersih kami naik 16% menjadi Rp 2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp 12,0 triliun, sedangkan beban bunga naik 13% menjadi Rp Rp 4,8 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 8% menjadi Rp 7,2 triliun,” ujar Made.

Lain halnya dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 711,68 miliar sepanjang 2019. Nilai itu turun 51,51% secara tahunan atau year on year (yoy) dari pencapaian di 2018 senilai Rp 1,46 triliun.

Baca Juga: SMF bidik transaksi sekuritisasi Rp 3 triliun di 2020

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menyatakan adanya kenaikan yang signifikan di biaya operasional. Kenaikan ini terjadi terutama terkait biaya penyelesaian kasus sengketa hukum dengan mantan pemegang saham BFI Finance. Kasus itu telah berlangsung sejak awal 2000. Biaya tersebut telah dicatat seluruhnya di tahun 2019, sehingga diharapkan ke depannya Perusahaan dapat tumbuh lebih sehat tanpa terganggu.

“Dengan selesainya sengketa ini, maka kami dapat memfokuskan diri lebih baik untuk peningkatan bisnis dan operasional, dan diharapkan kinerja positif Perusahaan akan terus berlanjut,” tambah Sudjono.

Adapun PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih 18,50% yoy dari Rp 305,13 miliar di 2018 menjadi Rp 361,59 miliar di 2019.

Baca Juga: Naik 37%, penyaluran pembiayaan SMF tembus Rp 12,45 triliun di 2019

Begitupun dengan PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) mencatatkan laba bersih setelah panjak senilai Rp 5,95 miliar pada tahun lalu. Nilai itu tumbuh 152,59% yoy dibandingkan 2018 senilai Rp 2,35 miliar.

Sedangkan PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) mencatatkan laba senilai Rp 1,77 miliar di sepanjang 2019. Perolehan itu membaik, lantaran pada 2018 perusahaan pembiayaan ini mencatatkan rugi senilai Rp 192,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×