Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank-bank milik pemerintah terus memproses rencana konsolidasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) guna melakukan efisiensi biaya. Saat ini, empat bank pelat merah mulai mendata jumlah masing-masing ATM yang dimiliki dan sebaran lokasi penempatannya.
Namun Asmawi Syam, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) menerangkan, tidak ada tenggat waktu yang pasti atas rencana konsolidasi ini. "Yang jelas, kami berharap bisa terlaksana tahun ini. Dan kami terus memproses pelaksanaannya," ucap Asmawi, Rabu (3/6).
Bahkan, lanjut Asmawi, rencana konsolidasi ATM juga tidak akan terganggu dengan proses migrasi kartu debet dari magnetik ke cip. Asmawi berharap, konsolidasi ATM bisa berjalan tanpa harus menunggu migrasi kartu debet ke cip.
Sejauh ini, rencana konsolidasi ATM dilakukan agar memaksimalkan pemberian layanan kepada nasabah bank dan bank-bank BUMN bisa menekan biaya operasional dari investasi ATM. Asmawi yang juga merupakan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga bilang, jangan sampai di satu lokasi terdapat banyak ATM bank BUMN.
"Nah, di lokasi yang banyak ATM-nya itu tapi penggunaannya kurang, maka di relokasi ke lokasi yang belum ada ATM dan penggunaannya bisa banyak. Jadi ada efisiensi dan pemerataan," tutur Asmawi.
Bagi BRI, lanjut Asmawi, rencana konsolidasi ATM juga tidak mengganggu rencana penambahan jumlah ATM. Tahun ini, BRI berencana untuk menambah sekitar 2.000 ATM baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News