Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, industri asuransi umum menghadapi tantangan fluktuasi biaya premi reasuransi yang dibayarkan dalam mata uang asing. Namun hal ini tak berlaku bagi PT Asuransi Simas Insurtech (Simas Insurtech).
Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana, menjelaskan bahwa struktur portofolio perusahaan yang didominasi oleh produk personal lines membuat ketergantungan terhadap reasuransi asing sangat rendah. Sebagian besar proteksi reasuransi yang dibutuhkan pun dialihkan ke mitra lokal.
“Karena sebagian besar produk kami adalah personal lines dan sedikit yang property atau commercial lines, maka kami hanya sedikit yang direasuransikan. Itu pun hanya ke lokal reinsurer,” ujar Teguh kepada Kontan, Rabu (9/4).
Baca Juga: Simas Insurtech Catat Permintaan Asuransi Kendaraan Naik 80% pada Mudik Lebaran 2025
Dengan minimnya eksposur terhadap mata uang asing dalam transaksi reasuransi, Simas Insurtech tidak mengalami lonjakan biaya signifikan akibat depresiasi rupiah. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya dukungan dari reasuransi lokal dalam menjaga stabilitas perusahaan asuransi, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak.
Langkah Simas Insurtech memperkuat kerja sama dengan reasuransi dalam negeri menjadi salah satu strategi efektif dalam meredam dampak fluktuasi nilai tukar, terutama ketika kurs dolar terhadap rupiah mengalami kenaikan tajam seperti saat ini.
Selanjutnya: Bank Syariah Indonesia (BSI) Catat Pembiayaan SME Tumbuh 11,79% per Februari 2025
Menarik Dibaca: Mau Panjang Umur? Konsumsi 3 Buah Ini Secara Rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News