Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Life Assurance (MNC Life) menilai kanal bancassurance memiliki potensi bertumbuh pada tahun depan.
Presiden Direktur PT MNC Life Assurance Risye Dillianti mengatakan kenaikan daya beli masyarakat menjadi pendorong utama dalam mendukung potensi pertumbuhan kanal bancassurance.
Risye menyampaikan produk tradisional yang dijajakan melalui bank saat ini berhasil memenangkan kepercayaan tinggi dari masyarakat, terutama jika dibandingkan dengan produk unit link yang belakangan ini mengalami penurunan kepercayaan.
"Peningkatan kepercayaan pada produk tradisional membuka peluang pertumbuhan yang positif untuk kanal bancassurance pada tahun depan," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).
Baca Juga: BRI Life Proyeksikan Kanal Bancassurance Bakal Terus Bertumbuh Tahun Depan
Untuk meningkatkan kinerja kanal bancassurance, Risye menerangkan MNC Life akan menerapkan strategi yang komprehensif pada tahun depan. Dia menyebut langkah-langkah tersebut mencakup pengembangan produk inovatif yang lebih menarik bagi nasabah.
"Selain itu, mempersiapkan produk yang dapat mengakomodir target segmen usia 25 sampai dengan 40 tahun, pelatihan intensif dan dukungan kuat bagi agen, pengembangan digitalisasi proses penjualan, pengembangan kemitraan strategis, dan pelayanan pelanggan yang responsif," ujarnya.
Dengan implementasi strategi tersebut, Risye berharap dapat mengoptimalkan kinerja kanal bancassurance dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Meskipun demikian, dia menyampaikan ada sejumlah hal yang patut diwaspadai pada tahun depan yang akan menghambat kinerja kanal bancassurance. Risye menyebut faktor-faktor yang perlu diwaspadai meliputi fluktuasi kondisi ekonomi, perubahan regulasi, dan faktor eksternal seperti perubahan tren konsumen atau peristiwa luar biasa.
Baca Juga: Ini Strategi Prudential Indonesia Jaga Pertumbuhan Kanal Bancassurance Tahun Depan
"Persaingan bunga juga menjadi perhatian, terutama pada produk asuransi berjangka pendek dengan imbal balik tinggi, tetapi berisiko tinggi. Oleh karena itu, strategi responsif dan fleksibel diperlukan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut dan menjaga kinerja kanal bancassurance," kata Risye.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat kanal distribusi bancassurance berhasil menyumbang pendapatan premi sebesar Rp 56,08 triliun. Nilai kanal bancassurance hingga kuartal III-2023 mengalami penurunan sebesar 14,6% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 65,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News