kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mochtar: Bank Nationalnobu akan tetap kecil


Sabtu, 09 Oktober 2010 / 14:30 WIB
Mochtar: Bank Nationalnobu akan tetap kecil
ILUSTRASI. Apartemen Grand Kamala Lagoon dari PT PP Properti Tbk (PPRO)


Reporter: Ruisa Khoiriyah, Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Bank Nationalnobu, bank yang mendadak jadi ramai dibicarakan dalam seminggu terakhir gara-gara masuknya kembali Mochtar Riady dalam industri perbankan, sebenarnya memang bank yang kecil.

Bank non devisa yang berkantor di KH Mas Manyur ini dulu bernama Bank Alfindo Sejahtera dan berubah menjadi Nationalnobu di akhir tahun 2008. Dalam laporan keuangan per Juli 2010 Bank Nationalnobu hanya mempunyai total aset Rp 111 miliar, modal Rp 100 miliar, Dana Pihak Ketiga Rp 24 miliar, dan rugi bersih Rp 12 miliar.

Ketika KONTAN lebih lanjut menanyakan tentang rencana pengembangan Bank Nationalnobu yang sudah berhasil dia akuisisi, Mochtar yang ditemui dalam perayaan ulang tahun ke-20 Bank Mayapada Jumat malam (9/10) menjawab ringan. "Tetap kecil, mungil. Kecilnya mungil," jelasnya. Betul tetap dibiarkan kecil? "Iya, kecil saja," jawab Mochtar sambil terkekeh.

Entah apa sebenarnya yang dimaksud kecil oleh Mochtar, tapi keterangan yang sedikit berbeda diberikan oleh CEO Lippo Group Theo L. Sambuaga yang hadir dalam kesempatan yang sama menambahkan, Lippo berkomitmen untuk membesarkan Nobu sehingga menjadi bank yang bisa memberikan akses pembiayaan seluasnya kepada masyarakat. "Kami menyasar ritel, segmen kecil dan menengah seluas mungkin sehingga bisa memberikan modal ke orang,"jelas Theo.

Theo menuturkan, bank Nobu yang Lippo akuisisi ini memang bank kelas teri. "Itu justru kesempatan untuk dibesarkan," katanya.

Lebih lanjut Theo pun menegaskan, kabar tentang status Mochtar Riady yang tercatat dalam Daftar Orang Tercela (DOT) adalah tidak benar. "Tidak benar itu. Kami sudah melewati fit and proper test dan sudah dinyatakan baik oleh BI," ujar Theo.

Ketika KONTAN menanyakan lebih jelas seperti apa bentuk komitmen yang diberikan Lippo sehingga BI memberikan izin untuk Mochtar yang berstatus "Lulus Bersyarat", Theo tidak bisa membeberkan lebih jauh. "Tidak ada persoalan status lulus bersyarat, lebih detail soal komitmen ke BI, tanya ke manajemen. Yang jelas akan dibesarkan secara profesional," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×