kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Modal menipis, tambahan modal buat Bukopin mendesak


Minggu, 28 Juni 2020 / 21:58 WIB
Modal menipis, tambahan modal buat Bukopin mendesak
ILUSTRASI. Susasana Bank Bukopin di Jakarta. KONTAN/Muradi/2017/01/19


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Darma menilai aksi penambahan modal PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) saat ini mendesak. Kondisi keuangan perseroan, terlebih kecukupan modal kini berada di ambang batas minimum.

“Masalah utamanya adalah kepastian masuk Kookmin untuk menjadi pengendali, mereka sebenarnya sudah siap dengan dana US$ 200 juta di escrow account, tapi tentu mereka tidak mau cairkan sebelum ada kepastian pengendalian,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/6).

Tarik ulur antara Kookmin dan Bosowa Corporation menjadi kontraproduktif di tengah situasi perseroan kini. Per Maret 2020, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Bukopin cuma 12,59% berada di ambang batas minimum 12% yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Nasabah sulit tarik dana, begini penjelasan Bank Bukopin

Makanya, Jumat lalu, OJK menerbitkan surat teguran kepada Direktur Utama Bosowa Sadikin Aksa yang dianggap OJK tidak mendukung proses pengambilalihan mayoritas saham Bukopin oleh Kookmin.

Dukungan dari Bosowa ini sangat penting guna memuluskan proses pengambilalihan hingga 67% saham Bukopin oleh Kookmin.

Saat ini Bosowa menguasai sekitar 23,39% saham perseroan dan menjadi pemegang saham institusi terbesar BBKP untuk saat ini. Oleh karena itu, OJK juga memberi peringatan kepada Bosowa agar berkomitmen terhadap proses penyelamatan Bukopin.

“Kondisi keuangan BBKP sudah mepet, CAR pun demikian. Makanya OJK juga memberikan ultimatum agar tidak menghambat Kookmin,” sambung Suria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×