kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.154   46,00   0,28%
  • IDX 7.067   83,00   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,78   1,42%
  • LQ45 830   12,68   1,55%
  • ISSI 214   1,66   0,78%
  • IDX30 423   6,60   1,59%
  • IDXHIDIV20 510   7,72   1,54%
  • IDX80 120   1,70   1,43%
  • IDXV30 125   0,56   0,45%
  • IDXQ30 141   1,99   1,43%

Modalku mencatat penyaluran kredit Rp 1 triliun


Kamis, 05 Juli 2018 / 23:36 WIB
Modalku mencatat penyaluran kredit Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Reynold Wijaya, Modalku Co Founder dan CEO Modalku


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi financial di bidang peer to peer (P2P) lending Mitrausaha Indonesia Group atau Modalku telah mengantongi penyaluran pinjaman Rp 1 triliun. Angka itu terhitung dari bulan Januari hingga Kamis (5/7).

CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, penyaluran tersebut berasal dari total 3.500 peminjam. Adapun peminjam yang disasar adalah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di tanah air.

“Jadi Rp 1 triliun itu dihitung per hari ini, jumlah itu lebih besar dari tahun lalu. Kalau pertumbuhan pembiayaan tahun 2017 itu 10 kali lipat dari tahun 2016,” kata Reynold kepada Kontan.co.id, Kamis (5/7).

Adapun mayoritas peminjam adalam milenial, yaitu anak-anak muda yang melek teknologi dan dunia usaha. Mereka dibebankan bunga pinjaman sekitar 15% hingga 35% per tahun, dan dari sini Modalku mendapatkan imbalan atau fee sekitar 3%.

Tekan NPL

Sampai dengan akhir tahun, Modalku berharap bisa menjaga kredit macet atau non performing loan (NPL) di level 1% hingga 1,5%. Sampai dengan Juni 2018, tingkat NPL perusahaan masih aman, atau berada di level 1%.

Ke depan, Reynold memastikan NPL perusahaan bisa terus stabil di level 1%. Dalam menekan risiko tersebut, Modalku akan terus mengembangkan sistem digitaliasi agar penyaluran pinjaman lebih tepat sasaran.

Dengan begitu perusahaan dapat memperhitungkan kemampuan peminjam. Salah satunya, pemilihan segmen yang tepat, di mana fokusnya nasabah unbankable.

Sementara untuk mengingat nasabah yang menunggak melalui pengingat otomatis hingga ditemui secara langsung. Lalu, ada juga sistem restructure loan (restrukturasi pinjaman) di mana strategi ini juga akan diterapkan untuk solusi yang nantinya sama-sama saling menguntungkan.

"Saat ini masih normal-normal saja, ke depan kami rasa NPL tidak akan naik signifikan karena fokus kami pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM)," tambah Reynold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×