Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku mencatat sumber pendanaan asing masih minim. Kontribusinya hanya sebesar 2% dari total pendanaan yang didapat oleh perusahaan.
Kendati demikian, Country Head Modalku, Arthur Adisusanto mengungkapkan akan terus menambah jumlah lender asing kedepannya.
"Kami cukup fokus untuk menggaet pemberi dana institusi dan tidak terbatas hanya di Indonesia saja. Untuk menarik pemberi dana institusi, kami terus menjaga kualitas portofolio pendanaan kami tetap positif," katanya kepada Kontan, (30/6).
Baca Juga: Modalku Terapkan Strategi Selektif Dalam Menyalurkan Pendanaan ke Sektor Produktif
Berdasarkan situs resmi perusahaan, pendanaan yang telah disalurkan oleh perusahaan sejak berdiri mencapai Rp60,89 triliun. Sementara tingkat keberhasilan fintech P2P Lending ini dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo, tercermin dari TKB90 yaitu sebesar 98,55%.
Selain menjaga portfolio, Arthur mengatakan bahwa Modalku akan memerhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan atau ESG dalam bisnis guna memperoleh kepercayaan pemberi dana asing. Hal ini pun sudah dijalankan oleh Modalku sejak 2 tahun terakhir, termasuk menyalurkan dana ke usaha- usaha yang bergerak di industri hijau atau berkelanjutan.
Adapun saat ini pemberi dana asing yang berkontribusi terhadap jumlah penyaluran dana Modalku berasal dari kawasan Eropa, Amerika, Asia, serta Australia. Namun demikian masih didominasi oleh Asia Tenggara seperti Singapura & Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News