Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Moody's Investors Service menegaskan peringkat obligasi jangka panjang dengan mata uang lokal dan asing tiga perusahaan pembiayaan dalam negeri yakni PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Federal International Finance (FIF) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). Ketiganya masih menyandang rating Ba2 dari Moody's.
Moody's juga menegaskan outlook ketiga multifinance tersebut tetap di level stabil. Penyebaran virus corona yang cepat dan meluas memperburuk ekonomi global, menurunkan harga minyak dan harga aset. Termasuk industri pembiayaan. Sebab multifinance sangat rentan.
Pasalnya, para peminjam rentan pada guncangan ekonomi dan sangat sensitifitas. Moody's menganggap wabah virus corona sebagai risiko sosial mengingat implikasi substansial pada kesehatan masyarakat dan keamanan. Rilis Moody's yang dikirim Jumat (15/5) menggambarkan, efek negatif terhadap ASF, FIF dan ADMF.
Baca Juga: Terus Bertambah, Restrukturisasi Kredit Industri Multifinance Capai Rp 44,61 Triliun
Sejatinya, pemerintah Indonesia telah melakukan pembatasan perjalanan domestik dan sosial, melarang pertemuan publik lebih dari lima orang untuk mencegah penyebaran virus corona secara luas. Pembatasan ini ditambah dengan penurunan permintaan global atas komoditas dan menyebabkan penurunan tajam aktivitas bisnis domestik.
Pemerintah juga secara simultan mengeluarkan paket stimulus, melakukan relaksasi kebijakan persyaratan pencadangan serta restrukturisasi utang. Langkah-langkah ini memang akan membantu, tetapi tidak mengimbangi gangguan ekonomi.
Meski demikian, Moody's masih memasang Ba2 pada ASF, FIF dan ADMF karena ketiga multifinance ini lebih tahan banting dari efek wabah virus corona. Moody's menambahkan, ASF, FIF dan ADMF memiliki jaringan distribusi dominan dan kuat yang tidak tak tertandingi di dalam negeri.
Sementara Moody's memperkirakan, kualitas aset dan profitabilitas ketiga perusahaan pembiayaan tersebut cukup kuat saat menghadapi wabah virus corona. Memiliki kapitalisasi dan bisa menyediakan buffer untuk menyerap potensi kerugian dalam jangka panjang. Moody's juga memperkirakan, ASF, ADMF dan FIF bisa melanjutkan operasi bisnis normal dan mengembalikan solvabilitas saat krisis berlalu.
Apalagi, ketiganya memiliki akses pendanaan dengan rekam jejak pembayaran yang mapan dengan peringkat kredit yang kuat dan didukung oleh reputasi induk usaha masing-masing.
Dalam waktu dekat, Moody's mengantisipasi kualitas aset pada ketiga multifinance tersebut, mengingat para peminjam mereka terutama dari segmen berpenghasilan rendah hingga menengah akan dipengaruhi oleh meningkatnya cuti di luar tanggungan dan PHK karena wabah virus corona.
Baca Juga: Ada corona, perusahaan multifinance merevisi target penyaluran pembiayaan tahun ini
Restrukturisasi kredit dan moratorium pembayaran akan memberikan bantuan sementara kepada ASF, FIF dan ADMF tetapi masih bisa mengarah ke
peningkatan kerugian kredit.
Kerugian kredit yang lebih tinggi, pada saat yang sama dengan pendapatan yang lebih rendah dan potensi biaya dana yang lebih tinggi, juga akan memberikan tekanan profitabilitas perusahaan.
Likuiditas ASF, FIF dan ADMF juga akan mendapat tekanan karena meningkatnya volatilitas pasar dan pembayaran lebih lambat. Apalagi mereka banyak mengandalkan pinjaman untuk pendanaan. Ketiganya juga cenderung mempertahankan saldo kas rendah dan lebih bergantung pada saldo pembayaran peminjam untuk memenuhi kewajiban pembiayaan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News