Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance mulai saling berlomba memanfaatkan layanan digital. Pemain industri pembiayaan akan fokus memulihkan bisnis pembiayaan serta memanfaatkan teknologi digital untuk menopang bisnis di tahun ini.
Misalnya saja, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang menyiapkan anggaran investasi sebesar Rp 50 miliar untuk memacu digitalisasi pembiayaan di tahun ini.
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pinohadi G Sumardi mengungkapkan, optimalisasi platfom digital yang MTF miliki salah satunya adalah MTF GO. Dimana nanti mulai proses akuisisi hingga pasca akuisisi dapat dilakukan di MTF GO ini.
Baca Juga: CIMB Niaga Finance laporkan kenaikan laba bersih sebesar 2,63% di tahun 2020
"Kemudian kami juga melakukan kegiatan pameran virtual di luar Jakarta dengan nama programnya MTF Virtufest," kata Pinohadi kepada kontan.co.id, Selasa (6/4).
Pihaknya juga masih terus memperkuat program-program virtual bagi konsumen MTF yang tersebar di seluruh Indonesia dengan harapan target pembiayaan serta optimalisasi digital berjalan dengan baik.
Dalam rangka memacu digitalisasi pembiayaan MTF memiliki beberapa strategi seperti, dari sisi sales, MTF akan terus memperkuat agar penetrasi pasar lebih luas dan mencapai masyarakat diseluruh lini. Kemudian untuk mempercepat Service Level Agreement (SLA) dalam pemutusan kredit, MTF terus perkuat kerjasama dengan Sisdukcapil.
Serupa, PT Mandiri Utama Finance (MUF) telah mulai memacu layanan digital sejak Kuartal III/2020. Salah satunya dengan memperkenalkan MOAS MUF On Line Auto Show.
Tak hanya mempermudah konsumen mendapatkan kendaraan impiannya secara online lewat MOAS, MUF juga ingin mendukung program pemulihan ekonomi Pemerintah. "MOAS ini akan menjadi platform bisnis digital MUF," kata Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja.
Baca Juga: Begini kata pengusaha soal stimulus penjaminan kredit modal kerja hingga Rp 1 triliun
Selain itu Stanley menyebut, MUF juga memperkenalkan MONA MuF On Line Assistent yang bisa membantu nasabah untuk berinteraksi dalam kebutuhan pertanyaan dan aplikasi ke depannya.
"MUF juga konsentrasi pada Premium Car dengan memperkenalkan MUF Premium. Selain itu sejalan dengan digitalisasi MUF juga memperkenalkan MUF Millenial untuk segmen anak-anak millenial," ujar Stanley.
Kendati demikian, Stanley enggan membeberkan lebih jauh berapa anggaran investasi yang disiapkan untuk layanan digitalisasi, karena kata Stanley untuk anggaran masih dalam proses studi tahapan digitalisasi selanjutnya, dan masih memilih alternatif teknologi yang tersedia.
Adira Finance juga gencar melakukan digitalisasi dalam proses bisnisnya. Hal tersebut menjadi upaya perusahaan untuk meningkatkan pembiayaan multiguna yang sempat turun 25% pada 2020 akibat Covid-19.
"Kami melakukan transformasi digital dan otomatisasi bisnis proses yang berkelanjutan untuk memenuhi ekspektasi customer dan dealer rekanan, serta mendukung peningkatan bisnis," jelas Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila.
Baca Juga: Genjot target pembiayaan, multifinance tebar promo jelang puasa dan lebaran
Tren digitalisasi ini telah dipercepat dengan adanya pandemi. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyarankan industri untuk melakukan investasi ke platform digital, melakukan efisiensi dan menggenjot produktivitas, merekrut orang kompeten untuk meningkat produktivitas serta mengeluarkan inovasi baru.
Hal ini dibarengi pemanfaatan teknologi seperti slik, rapindo dan biro kredit akan memperbaiki kualitas kredit. "Perbaikan kualitas pembiayaan pasti akan menjadi lebih baik. Kemudian bank juga lebih percaya untuk memberikan pinjaman ke multifinance," terangnya.
Dengan berbagai strategi tersebut, Dewa memperkirakan pembiayaan tahun ini bisa tumbuh 5% karena didorong penjualan kendaraan bermotor. Selain itu, kebijakan relaksasi dari otoritas juga menopang bisnis pembiayaan di 2021.
Selanjutnya: Mandiri Utama Finance targetkan salurkan pembiayaan Rp 1 triliun ke milenial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News