Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 6% yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu, akan kembali mengerek biaya dana yang harus ditanggung multifinance. Peluang akan adanya penyesuaian bunga pembiayaan ke debitur pun kembali terbuka.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menyebut, kenaikan bunga acuan BI bukan yang pertama di tahun ini. Di paruh kedua tahun ini pun, sejumlah perbankan sudah menyesuaikan bunga pinjaman yang diberikan kepada multifinance secara bertahap.
Mengimbangi hal tersebut, ia menyebut, MTF pun sudah melakukan penyesuaian dengan mengerek bunga pembiayaan. Nah dengan kenaikan suku bunga terbaru, bukan tak mungkin MTF akan kembali menaikan bunga kredit di akhir tahun ini.
Sejak BI menaikan suku bunga di tahun ini, Harjanto bilang, MTF sudah menaikan bunga kredit sebesar 75 bps. Ke depan, terbuka peluang untuk kenaikan bunga pembiayaan di kisaran 25 bps sampai 50 bps. "Jadi di akhir tahun kenaikannya bisa di kisaran 100 bps atau 1%," kata Harjanto baru-baru ini.
Potensi untuk kembali mengerek bunga pembiayaan pun disiapkan PT BFI Finance Indonesia. Direktur BFI Finance Sudjono menyebut, pihaknya memang menyesuaikan tiap kenaikan cost of fund yang terjadi di pasaran. Di tahun ini, BFI melakukan penysuaian bunga pembiayaan secara bertahap kepada nasabah dengan mengikuti tren kenaikan bunga pinjaman dari bank.
Seperti yang diketahui, sejak sejak Mei 2018 Bank Indonesia mengerek BI7DRRR dari 4,75% hingga kini terparkir di angka 6%. Sejalan dengan kenaikan beban pendanaan yang ditanggung, BFI Finance sudah mengerek bunga pembiayaan antara 50 bps sampai 100 bps sampai kuartal III 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News