Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Opsi pendanaan dari luar negeri masih menjadi pilihan bagi pelaku usaha pembiayaan. Misalnya, PT Adira Dinamika Multi Finance atau Adira Finance akan menerima pendanaan offshore yaitu berupa pendanaan sindikasi dari bank Taiwan, Jepang, dan Singapura.
"Di semester II ini kita akan mendapatkan pendanaan dari negara tersebut, namun untuk jumlah dan nama perusahaan belum bisa disampaikan sekarang, tunggu aja,"kata Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila. kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).
Baca Juga: Sembilan emiten multifinance berhasil mencetak pertumbuhan laba di semester I 2019
Tak hanya itu, Adira Finance akan menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) ke IV sebesar Rp 9 triliun dan sukuk senilai Rp1 triliun di semester II ini. "Kami perkirakan tahap satunya sudah bisa menerbitkan di bulan November,"katanya.
Adira Finance hingga saat ini masih memproses agar segera dapat menerbitkan obligasi tersebut. Kepastian waktu penerbitan tersebut masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adira Finance sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta beberapa waktu lalu. Adapun bank yang berpartisipasi berasal dari Taiwan, Singapura, dan Jepang.
Baca Juga: Musim haji, DPK bank syariah justru melaju kencang
Sementara itu PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) untuk kesembilan kalinya memperoleh pinjaman sindikasi dari berbagai bank dan lembaga keuangan internasional yang berdomisili di luar negeri dan dalam negeri.
Indomobil Finance menandatangani pinjaman sindikasi sebesar US$ 290 juta dengan 17 bank dan lembaga keuangan internasional yang berasal dari 6 negara yakni Singapura, Australia, Jepang, Taiwan, Cina dan Indonesia pada bulan Juli 2019.
Total pinjaman yang berhasil diperoleh sejak pinjaman sindikasi yang pertama sampai dengan sindikasi kedelapan adalah sebesar US$ 1,33 miliar.
Sampai dengan 30 Juni 2019 total pinjaman sindikasi yang telah dilunasi sebesar US$ 842,3 juta atau sekitar 71% dari total pinjaman.
Baca Juga: Cadangan devisa diprediksi berpotensi terus bertambah
Chief Executive Officer Indomobil Finance Gunawan Effendi Pada awalnya, pinjaman sindikasi ini diluncurkan melalui Greenshoe Option dengan rencana jumlah pinjaman sebesar USD 100 juta.
Penawaran tersebut mendapatkan respon yang baik dari kreditur sehingga total komitmen dari kreditur mencapai US$ 290 juta atau oversubscribed 2,90 kali.
"Untuk hingga akhir tahun ini kita masih melihat minat investor dan membandingkan kupon dengan cost of fund dari fasilitas kredit yang tersedia saat ini. sedangkan untuk penerbitan obligasi belum ada rencana sampai saat ini," ujar Gunawan kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).
Baca Juga: Jadi anggota sistem asset registry, ini harapan Buana Finance
Dana yang diperoleh dari pinjaman sindikasi ini akan digunakan sampai dengan 1 tahun ke depan untuk mendukung bisnis pembiayaan Perusahaan.
Indomobil Finance pun akan melaksanakan kegiatan lindung nilai (hedging) atas pinjaman sindikasi tersebut dalam rangka memitigasi risiko atas nilai tukar dan fluktuasi suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News