Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perusahaan pembiayaan atau multifinance memiliki peluang atau potensi yang besar terlibat dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menerangkan perusahaan pembiayaan dapat memanfaatkan berbagai jenis skema pembiayaan ke sekor perumahan, termasuk dalam mendukung program 3 juta rumah.
Hal itu sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 35 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perusahaan Pembiayaan juncto POJK 46 Tahun 2024 tentang Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, dan Perusahaan Pembiayaan Modal Ventura.
Baca Juga: OJK: Industri Perasuransian Buka Peluang Terlibat Dalam Program 3 Juta Rumah
OJK telah membuka berbagai jenis skema pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan pembiayaan ke sekor perumahan. Adapun penyaluran yang bisa dilakukan, antara lain pembiayaan untuk pembelian rumah, ruko, apartemen, dan rukan baik yang baru maupun yang bekas.
"Selain itu, pembiayaan modal kerja untuk developer perumahan dan toko bangunan, serta pembiayaan alat berat untuk perumahan," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (14/1).
Dengan demikian, Agusman menilai potensi yang bisa dimanfaatkan perusahaan pembiayaan cukup besar seperti tertuang dalam pengaturan tersebut.
Lebih lanjut, Agusman menyebut dengan adanya program 3 juta rumah, tentu saja akan memberikan peluang besar bagi industri pembiayaan untuk menopang atau memaksimalkan pertumbuhan yang selama ini fokusnya lebih banyak pada pembiayaan sektor otomotif.
"Jadi, sekarang ada alternatif baru yang saat ini lebih potensial," kata Agusman.
Meski demikian, Agusman tak memungkiri adanya tantangan bagi perusahaan pembiayaan masuk dalam program 3 juta rumah, termasuk soal keterbatasan modal.
Dalam mengatasi tantangan keterbatasan modal, perusahaan pembiayaan didorong untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama. Antara lain dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam rangka penyediaan sumber dana murah jangka panjang untuk mendukung penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan oleh perusahaan pembiayaan.
Agusman memebeberkan saat ini terdapat 14 perusahaan pembiayaan yang telah mendapatkan dukungan PT SMF, dengan nilai sebesar Rp 3,17 triliun.
Baca Juga: OJK: EBA Bisa Jadi Alternatif Bank Mendanai Program Tiga Juta Rumah
Selain itu, Agusman menyebut salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan pembiayaan, yaitu terkait likuiditas. Sebab, pembiayaan perumahan memerlukan pendanaan yang stabil dalam jangka panjang.
"Oleh karena itu, kami berharap perusahaan pembiayaan perlu melakukan pengelolaan risiko likuiditas dengan baik," ujar Agusman.
Agusman juga mengungkapkan pembiayaan alat berat diperkirakan akan terdampak positif dengan adanya pembangunan program 3 juta rumah. Sebab, kebutuhan alat berat sangat diperlukan untuk pengolaan lahan, pembangunan infrastruktur pendukung, dan konstruksi.
Selanjutnya: Inovasi K-Beauty: Melixir Usung Kesegaran untuk Dunia Perawatan Kulit Korea
Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Ramalan Cuaca Besok (15/1) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News