Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk mencatatkan rugi bersih sampai November 2016 sebesar Rp 1,9 triliun. Rugi bersih ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang dicatatkan November 2015 sebesar Rp 527 miliar.
Rugi bersih November 2016 ini membesar jika dibandingkan dengan Oktober 2016. Tercatat pada Oktober 2016, bank berkode emiten BNLI ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,3 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi November 2016 yang di upload di laman web Bank Permata (3/1) terlihat ada dua hal yang menyebabkan kerugian yang semakin membesar ini.
Pertama adalah karena pendapatan bunga bersih yang turun sebesar 3,57% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,6 triliun. Sedangkan penyebab kedua karena beban operasional yang naik 56% yoy menjadi Rp 8,2 triliun.
Jika dilihat dari fungsi intermediasi, sampai November 2016, bank Permata mencatatkan penurunan kredit sebesar 18,22% yoy menjadi Rp 96,9 triliun.
Selain itu sampai November bank menganggarkan Rp 6,5 triliun untuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).Sebagai informasi, CKPN dialokasikan bank untuk mengantisipasi adanya kredit bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News