Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk sudah mempunyai beberapa strategi untuk meningkatkan efisiensi ke depannya. Maklum, sampai kuartal III-2016 tingkat efisiensi bank berkode BNLI ini masih belum terlalu bagus.
Tercatat rasio BOPO (biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional) Bank Permata sampai kuartal III-2016 sebesar 112,28%. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 91,76%.
Menurut Bianto Surodjo, Direktur Bank Permata, untuk meningkatkan efisiensi bank akan mengadakan otomatisasi dan simplifikasi proses. “Kami juga memberikan efisiensi dalam hal biaya,” ujar Bianto kepada KONTAN, Senin (19/12).
Kenaikan BOPO pada tahun ini, menurut Bianto disebabkan karena alokasi pencadangan yang dilakukan oleh Bank Permata. Sebagai informasi, pencadangan bank Permata sampai Oktober 2016 tercatat sebesar Rp 5,6 triliun atau naik 96,14% secara year on year (yoy). Pencadangan ini dilakukan karena masih tingginya non performing loan (NPL) yaitu masih berada di angka 4,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News