Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk belum berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah perseroan atau Non Performing Loan (NPL). Direktur Utama Bukopin, Glen Glenardi mengatakan, hal tersebut karena adanya penyelesaian NPL yang tertunda di bulan Mei hingga Juni 2017.
"Ada yang mundur (penyelesaian kredit bermasalah). Sampai Juni masih turun sedikit menjadi sekitar 4%," kata Glen saat ditemui di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (4/7).
Sampai saat ini penyumbang kredit bermasalah Bukopin masih berasal dari sektor pertambangan. Bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Bosowa Corporindo ini mengklaim, pada kuartal III-2017 NPL akan cenderung menurun signifikan.
"NPL tinggi di kuartal I, kuartal II cenderung stagnan, kuartal III mudah-mudahan selesai," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Bukopin, Eko R. Gindo menyebut, sampai akhir tahun ini NPL akan dijaga di level 3,5%. Adapun, sampai Mei 2017, NPL bank ini berada di level 4%.
"Saat ini NPL kami sudah restrukturisasi dan collection termasuk ambil alih aset. Tapi di sisi lain, cadangan kami naikkan menjadi 21%," ujar Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News