kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPL kredit konsumer punya risiko kredit paling rendah menurut bankir


Rabu, 13 Mei 2020 / 21:27 WIB
NPL kredit konsumer punya risiko kredit paling rendah menurut bankir


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau di tengah pandemi Covid-19, nampaknya ada satu segmen kredit yang risikonya masih terbilang rendah dibandingkan segmen lain yakni kredit konsumer. Wajar, kredit konsumer perbankan memang memiliki profil debitur yang aman seperti nilai agunan yang besar serta mayoritas debitur merupakan nasabah berpenghasilan tetap.

Melihat hal ini, wajar kalau perbankan lebih optimis rasio non performing loan (NPL) konsumer akan lebih rendah walau diterpa badai pandemi Covid-19. PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya yang per akhir Maret 2020 mencatat posisi NPL konsumer ada di level 2,2%. Posisi ini bahkan cenderung menurun dari posisi setahun sebelumnya yang mencapai 2,4%.

Baca Juga: Galang dana, Bank Mandiri kembali terbitkan Euro MTN senilai Rp 7,4 triliun

Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan pihaknya masih terus memonitor risiko pada segmen ini. Walau tidak menyebut proyeksi, Lani mengungkap bahwa dipastikan akan ada kenaikan NPL sehubungan dengan dampak Covid-19.

"Untuk menjaga NPL tidak hanya dari restrukturisasi, tetapi juga memastikan pinjaman baru tetap lancar," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/5).

Bank bersandi bursa BNGA ini mengatakan walau dalam kondisi seperti sekarang, pihaknya tetap mencatat ada pengajuan kredit baru di segmen konsumer. Kendati tak merinci, menurutnya saat ini masih ada masyarakat yang memerlukan pinjaman dan mampu membayar. Hanya saja, prosesnya akan lebih ketat dibandingkan pada kondisi normal.

"Tetap ada, dari nasabah pengusaha dan karyawan penghasilan tetap. Kami analisa berdasarkan jenis kelangsungan usaha," ujarnya. Adapun, jenis kredit yang masih mencatat peningkatan jumlah debitur yakni KPR, kartu kredit, dan KKB. "Tetap ada potensi, tapi kami berusaha jaga NPL," pungkasnya.

Baca Juga: Bos Bank Mayapada: Pemeriksaan BPK sudah kami selesaikan

Sebagai informasi saja, per Maret 2020 total kredit konsumer CIMB Niaga mewakili 28% dari total kredit perseroan. Tercatat realisasinya mencapai Rp 54,78 triliun atau naik 9,8% secara year on year (yoy).

Selain CIMB Niaga, PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga menyebut kalau NPL konsumer masih terbilang rendah. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menyebut per April 2020 NPL konsumer masih terjaga rendah di level 0,34%.

Kalaupun ada kenaikan, menurutnya tidak akan sebanyak segmen lain. "Restrukturisasi lebih banyak ke kredit produktif, konsumer lebih KPR jika sumber pembayarannya terkait Covid-19. Tetapi tidak banyak jumlahnya" katanya.

Baca Juga: Bisa naik dua kali lipat, ini hasil stress test NPL Bank Mandiri di masa pandemi

Menurut analisanya, pada akhir tahun 2020 NPL kredit konsumer Bank Jatim masih akan berada pada level di bawah 1%.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk melalui Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan ada potensi kenaikan NPL bila pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memakan waktu lama. Dalam stress test atau analisa skenario terburuk yang dilakukan perseroan kredit konsumer akan mengalami peningkatan.

Per Maret 2020 posisi NPL Bank Mandiri ada di level 2,5%. Namun, jika PSBB berlangsung selama tiga bulan maka akan ada peningkatan risiko dan NPL bisa saja bergerak ke level 6% dalam kondisi terburuk.

Baca Juga: Begini upaya bank menangkis upaya pembobolan rekening nasabah lewat kode OTP

Tetapi, pihaknya mengaku tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi lonjakan risiko kredit. Salah satunya dengan melakukan analisa dan monitoring kepada debitur. "Jadi kemungkinan kami harus mulai sisihkan provisi dari sekarang untuk jaga NPL ke depan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×