Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance atau Adira Finance menyatakan bahwa tren net profit margin (NPM) pada perusahaan pembiayaan termasuk Adira Finance saat ini harus menghadapi tekanan.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa mengatakan bahwa penurunan NPM bisa berkisar 100 bps, sebab tidak semua kenaikan beban atau tingkat bunga pinjaman ditransmisikan kepada konsumen.
Sebagai upaya menjaga NPM tetap baik, Adira Finance melakukan dua hal yakni ada pada level portofolio dengan cara lebih jeli ketika mencari peluang untuk mendapatkan blended net interest margin (NIM) yang masih bisa bertahan dibandingkan tahun lalu.
Kemudian ada pula pada level enterprise di mana Adira Finance mengatur bauran produk agar NPM tidak terlalu alami penurunan.
“Misalnya dengan mendorong pembiayaan roda dua dan multiguna, kami masih bisa menjaga NPM yang cukup baik untuk perusahaan,” ujar Sylvanus pada Kontan, Rabu (27/9).
Baca Juga: Permudah Akses Pelanggan, Ini yang Dilakukan Home Credit
Sementara itu, Sylvanus menyebutkan bahwa secara gabungan NIM Adira Finance pada periode Juni 2023 – Agustus 2023 berada di kisaran 16% - 17%.
“Tapi kalau di-compare satu tahun sebelumnya, ada penurunan,” ungkap Sylvanus.
Pada periode yang sama di tahun 2022, NIM berada di kisaran 1% lebih tinggi dibandingkan saat ini. Hal tersebut karena ada tekanan 100 bps yang telah disebutkan sebelumnya.
Sylvanus juga mengatakan bahwa proyeksi sampai dengan akhir tahun 2023 pun masih dalam kisaran angka tersebut. Karena pola yang turun, kondisi NPM dan NIM akan bergerak dengan perlahan.
“Masih banyak portofolio loan lama yang masih aktif, di mana dibukukan pada era bunga masih murah,” pungkas Slyvanus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News