kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

OCBC NISP lirik peluang pertumbuhan consumer good


Selasa, 08 Desember 2015 / 16:14 WIB
OCBC NISP lirik peluang pertumbuhan consumer good


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk masih menatap penuh harap di tahun depan. Setelah sukses mengantongi pertumbuhan kredit sebanyak 23% pada kuartal ketiga tahun ini atawa dua kali lipat dari realisasi industri bank umum, perseroan optimis makro ekonomi nasional akan mendongkrak pertumbuhan bisnis perbankan di tahun depan.

Hal ini, Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengatakan, salah satunya tercermin dari geliat pertumbuhan kredit pada kuartal keempat yang banyak berasal dari sektor consumer good. "Harapan kami, seluruh sektor positif. Namun, pada kuartal keempat, consumer good memberikan sinyal positif," ujarnya, Selasa (9/12).

Ini merupakan salah satu faktor yang sedikit banyak membuat perseroan optimis menjalani tahun depan. Optimisme ini ditunjukkan perseroan dengan menargetkan pertumbuhan total kredit sebesar 15%-20% atawa melampaui target industri bank umum secara keseluruhan, yakni 12%-14% dalam rencana bisnis bank (RBB).

"Harga minyak dunia dan komoditas masih menjadi tantangan bisnis bank tahun depan. Namun, consumer good mulai membaik. Karena, sektor ini tidak banyak bergantung pada ekspor. Sektor kesehatan dan farmasi, manufaktur, tekstil juga masih bagus," imbuh Parwati.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga September 2015, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 82,08 triliun atau naik 23,11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, porsi kredit sektor manufaktur sebanyak 26% atau meningkat dari sebelumnya 25%. Kredit sektor manufaktur ini salah satunya berasal dari consumer goods.

Sementara, kredit sektor perdagangan sebanyak 25% atau turun tipis dari posisi sebelumnya 26%. Diikuti oleh kredit sektor pertanian dan pertambangan sebanyak 13%, jasa dan layanan 19% dan lainnya 15%, serta konstruksi 2%.

Dari sisi segmentasi, penyaluran kredit ritel (termasuk di dalamnya kredit usaha menengah dan kecil) mendominasi hingga 60% dan sisanya mengalir ke segmen korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×