kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

OJK bentuk ekosistem ekonomi digital


Jumat, 22 September 2017 / 06:05 WIB
OJK bentuk ekosistem ekonomi digital


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Akses keuangan lewat perusahaan teknologi finansial (tekfin) berbasis peer to peer lending yang makin diminati masyarakat, mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk ekosistem ekonomi digital. Lewat ekosistem tersebut masyarakat dapat saling terhubung dengan akses keuangan lain.

Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi mencontohkan keterhubungan yang dimaksud adalah saat petani mengajukan pinjaman ke tekfin. Nantinya secara otomatis petani akan terhubung dengan asuransi mikro yang dapat berguna melindungi dari risiko gagal panen.

Lalu terhubung juga ke e-commerce yang membantu petani memasarkan produknya atau mencari pedagang. "Dalam lima tahun sampai enam tahun ke depan kami akan mendorong terciptanya ekosistem ini. Jika berhasil dapat mengundang negara lain ke Indonesia untuk belajar bisnis tekfin lending," kata Hendrikus, Rabu (20/9).

Untuk mewujudkannya, OJK meminta tekfin memperluas ekspansi wilayah ke pelosok-pelosok. Sebab ke depan tekfin dengan pemerintah dapat bermitra dalam hal penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga penyaluran dana bergulir maupun dana desa.

Semakin banyak tekfin terhubung dengan lembaga keuangan lain maka penyaluran pinjaman juga makin membesar. Data OJK mencatat per kuartal III-2017, pinjaman yang telah disalurkan tekfin mencapai Rp 1,4 triliun tumbuh 497% dari akhir 2016.

Pinjaman yang disalurkan tekfin lebih tinggi dari target awal Rp 1 triliun. Hal ini didorong karena sektor usaha menengah kecil mikro (UMKM) telah melek akan teknologi dan mulai mengandalkan tekfin lending.

Selain terhubung dengan lembaga keuangan, tekfin juga dapat menjalin mitra dengan sektor lain. Seperti KoinWorks yang menggandeng Binus Online Learning untuk produk KoinPintar yang memberikan kesempatan kepada pelajar tetap melanjutkan jenjang pendidikannya dengan pinjaman yang dapat dicicil.

Benedicto Haryono, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) KoinWorks menyebut, kemitraan tersebut sangat strategis. KoinWorks tidak hanya bergerak pada platform tradisional pinjam-meminjam dengan motifnya ekonomi. "Kami juga peduli dengan kualitas pendidikan masyarakat dengan memberikan akses pendidikan terjangkau sampai di pelosok Indonesia. kata Benedicto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×