Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri fintech peer to peer (P2P) lending masih didominasi oleh borrower usia muda. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menerangkan per Januari 2024, jumlah borrower berusia di bawah 34 tahun memiliki porsi sebanyak 59,47% dari total borrower aktif perorangan atau sebanyak 9,85 juta rekening borrower aktif.
"Dengan demikian, kredit macet juga didominasi oleh borrower usia di bawah 34 tahun. Per Januari 2024, usia di bawah 34 tahun memiliki porsi 63,36% dari total jumlah borrower yang macet," katanya dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (7/3).
Sementara itu, Agusman mengatakan belum terdapat rencana untuk membatasi batas minimal usia. Adapun saat ini telah diatur dalam SEOJK 19/SEOJK 06/2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi terkait penilaian (credit scoring) calon penerima dana yang memperhatikan kelayakan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
Baca Juga: OJK: Ada Sejumlah Hal yang Dipertimbangkan Sebelum Moratorium Fintech P2P Dicabut
Dia bilang pada saat ini repayment capacity sebesar 50% atau perbandingan antara jumlah pembayaran pokok dengan penghasilan penerima dana.
Dalam penyelenggaraan bisnis fintech lending, Agusman menyebut calon borrower harus memiliki NIK untuk dapat dilayani sebagai penerima dana pinjaman.
Sebagai informasi, TWP90 industri fintech P2P lending pada Januari 2024 sebesar 2,95%. Apabila dilihat dari tren sebelumnya, angka TWP90 pada Januari 2024 mengalami sedikit kenaikan 0,02%, jika dibandingkan posisi Desember 2023 yang sebesar 2,93%. Angka TWP90 pada Desember 2023 juga terbilang naik 0,12%, jika dibandingkan dengan posisi TWP90 pada November 2023 yang sebesar 2,81%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News