kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK Catat Perkembangan Pendapatan di Sektor IKNB


Selasa, 04 Juli 2023 / 15:56 WIB
OJK Catat Perkembangan Pendapatan di Sektor IKNB
ILUSTRASI. OJK mencatat pendapatan pada sektor Industri keuangan non bank (IKNB) per Mei 2023 mengalami perkembangan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/05/2020.


Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Komisaris (RDK) bulanan Juni 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan pada sektor Industri keuangan non bank (IKNB) per Mei 2023 mengalami perkembangan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.

Namun, penurunan terjadi pada pendapatan premi di sektor asuransi pada periode Januari sampai Mei 2023 yang mencatat Rp 124,69 triliun. Angka ini terkontraksi 1,62% YoY dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 126,74 triliun.

Dewan Komisaris OJK Ogi Prastomiyono memaparkan bahwa penurunan pendapatan premi ini disebabkan oleh premi akumulasi asuransi jiwa yang mengalami penurunan sebesar 8,08% YoY dengan nilai Rp 71,9 triliun per Mei 2023, hal ini juga terjadi karena turunnya premi di lini usaha PAYDI.

Baca Juga: OJK Catat Masih Ada 33 Platform Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum

Meskipun terdapat penurunan, namun akumulasi premi asuransi umum tumbuh secara positif sebesar 8,8% YoY menjadi Rp 52,8 triliun, dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 48,51 triliun, dan pada bulan April 2023 sebesar Rp 43,7 triliun.

Permodalan di sektor IKNB industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) jauh di atas treshold yang sudah ditentukan yaitu 120%, untuk sektor asuransi jiwa mencapai 462,80% dan 307,07% untuk sektor asuransi umum.

Sementara itu, nilai outstanding pertumbuhan piutang pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 16,38% YoY menjadi Rp 441,23 triliun.

“Didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh 37,6% YoY dan 17,5% Yoy,” Papar Ogi dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Juni 2023, Selasa (4/7).

Baca Juga: Sejumlah Bank Catat Pertumbuhan Bisnis Remitansi yang Positif pada Kuartal II

Rasio non performing financing (NPF) dalam perusahaan pembiayaan juga masih stabil  dengan mencatat kenaikan sebesar 2,63% dibandingkan bulan April sebesar 2,47%. Diikuti pula oleh dana pensiun yang terus tumbuh setiap bulannya, per Mei 2023 mengalami pertumbuhan aset sebesar 5,43% YoY dengan nilai aset sebesar Rp 355,13 triliun.

Kinerja pada sektor fintech peer to peer (P2P) lending juga memberikan catatan pertumbuhan yang positif dengan outstanding pembiayaan yang tumbuh sebesar 28,11% YoY menjadi Rp 51,46 triliun.

"Sedangkan untuk tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) naik menjadi 3,36%," ujar Ogi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×