Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menggelar pasar keuangan rakyat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan nasional dan mensosialisasikan produk keuangan mikro kepada masyarakat menengah dan bawah.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengungkapkan, prioritas utama dari kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program literasi keuangan untuk tahun 2014 adalah ibu rumah tangga dan pengusaha bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemilihan prioritas utama sasaran tersebut didasarkan pada hasil survei nasional literasi keuangan yang diselenggarakan OJK pada tahun 2013 di 20 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 8.000 orang. Hasil survei tersebut secara umum menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8% dengan tingkat inklusi sebesar 59,7%.
Adapun indeks literasi masyarakat golongan C,D, dan E (masyarakat berpenghasilan rendah atau low income) adalah sebesar 18,71%. "Hasil survei juga menunjukkan bahwa rasio masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan dinilai masih relatif rendah sehingga masih terdapat potensi yang tinggi untuk meningkatkan penggunaan produk dan jasa keuangan," kata Muliaman di Jakarta, Minggu (14/12).
Dengan adanya Pasar Keuangan Rakyat ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan. Muliaman menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan dalam Pasar Keuangan Rakyat antara lain adalah penyelenggaraan transaksi Layanan Keuangan Mikro, edukasi keuangan serta pemberian insentif seperti diskon pembelian produk dan jasa keuangan mikro bagi masyarakat.
Menurut Muliaman, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, sepanjang tahun 2014, OJK bersama LJK telah melakukan edukasi keuangan di 24 kota dan 4 negara yang menggalang partisipasi 1.195 ibu rumah tangga, 1.146 pelaku UMKM, 2.910 pelajar, mahasiswa dan guru, 1.588 tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dan 4.577 masyarakat umum.
Lebih lanjut Muliaman mengungkapkan, pada Kamis (18/12) pekan depan, OJK bekerjasama dengan LJK akan menggelar acara peluncuran Layanan Keuangan Mikro di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Daerah tersebut dipilih karena merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah kampung nelayan terbesar di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat dan dianggap mewakili basis pertumbuhan ekonomi mikro.
"Jadi bisa sekaligus memperkenalkan asuransi mikro, reksadana mikro dan juga cicilan emas," kata Muliaman.
Layanan Keuangan Mikro merupakan layanan terpadu yang menyediakan produk dan jasa keuangan mikro untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Berbagai produk LKM antara lain adalah tabungan tanpa biaya administrasi, asuransi mikro dengan nilai premi di bawah Rp 50.000, reksa dana mikro dengan nilai awal investasi sebesar Rp 100.000 dan pembiayaan investasi logam mulia dengan cicilan ringan.
Peluncuran LKM akan dilanjutkan dengan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran pada 20 Desember-21 Desember 2014. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 244 LJK dari berbagai sektor industri keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, dana pensiun dan pegadaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News