kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

OJK harapkan bank BUMN syariah bentuk kesepakatan


Minggu, 14 Juni 2015 / 17:07 WIB
OJK harapkan bank BUMN syariah bentuk kesepakatan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana konsolidasi bank-bank BUMN syariah dinilai masih pantas untuk diperjuangkan. Sebab Indonesia membutuhkan bank syariah dengan kapasitas besar dalam mendorong market keuangan syariah.

Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Perbankan, berpendapat, secara informal OJK telah bertemu satu persatu dengan bank BUMN syariah untuk membahas konsolidasi. "Pada dasarnya mereka mendukung rencana itu," kata Nelson, Minggu (14/5).

Nelson berharap, ke-4 bank BUMN syariah membentuk kesepakatan konsolidasi bank pada tahun 2015 ini dengan persetujuan induk usaha dan Kementerian BUMN. Pasalnya, jika kesepakatan sudah dibentuk maka akan lebih mudah untuk membentuk proses konsolidasi. "Secara teknis memang membutuhkan waktu, namun akan lebih mudah untuk membentuk model dan legalnya, " tambahnya.

Sebelumnya, OJK mengusulkan agar konsolidasi bank-bank syariah berpelat merah ini dilakukan secara bertahap. Misalnya, ke-empat bank BUMN syariah melakukan konsolidasi internal untuk sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (IT). Setelah itu, mereka masuk tahap selanjutnya melakukan sinergi bisnis.

Jika ke-4 bank BUMN syariah terkonsolidasi maka total aset akan mencapai Rp 119,64 triliun per Maret 2015 atau 2,05% terhadap total aset perbankan mencapai Rp 5.783,99 triliun per Maret 2015. Aset tersebut terdiri dari Bank Syariah Mandiri (BSM) Rp 67,15 triliun, BNI Syariah Rp 20,51 triliun, BRI Syariah Rp 20,58 triliun, dan BTN Syariah Rp 11,40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×